Lihat ke Halaman Asli

Dukungan Sekolah dalam Ajang DBL: Apakah Perlu?

Diperbarui: 22 Januari 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Development Basketball League (DBL) merupakan sebuah ajang pertandingan bola basket bergengsi yang sangat dikenal oleh pelajar SMP dan SMA saat ini. Liga basket yang didirikan pada tahun 2004 ini diadakan di seluruh Indonesia setiap tahunnya dan setiap provinsi berpartisipasi, tidak terkecuali provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2022, sebanyak 67 sekolah di Jawa Barat ikutserta dalam ajang DBL, termasuk SMA Labschool Cibubur yang terletak di Bekasi, Jawa Barat.

Dalam berpartisipasi dalam DBL diperlukan banyak persiapan dan latihan ekstra, mulai dari pemain hingga supporter. Hal ini dikatakan oleh Kemal Pasha, selaku supporter sekolah SMA Labschool Cibubur pada ajang DBL Jawa Barat 2022. “Sebelum menjadi supporter di pertandingan DBL kita juga  harus latihan, jadi kita ada sekitar semingguan untuk latihan”. Latihan bagi pemain-pemain pun lebih keras dari hari-hari biasanya. “Jadi, pemain-pemain kami diambil dari ekstrakulikuler basket. 

Untuk persiapan mereka, mereka mulai latihan 2 kali seminggu, yang biasanya hari Kamis, sekarang ditambah menjadi hari Selasa dan Kamis”  Namun, SMA Labschool Cibubur terhenti pada babak pertama. Hal tersebut disebabkan oleh banyak aspek, seperti kurangnya dukungan yang datang dari sekolah, pemain kurang latihan dan motivasi, serta pelatih kurang dalam melatih ekskul basket untuk memenangkan DBL. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan performa pemain serta dukungan dari sekolah.“Sekolah harus lebih berpartisipasi aktif dalam mensupport supporter dan pemain dan pemain harus diberi motivasi dari sekolah dan teman-teman” 

Menurut Kemal, sekolah perlu memberikan waktu dan tempat bagi pemain dan supporter agar dapat berlatih dengan maksimal. “Kita perlu diberi 2, yaitu waktu dan tempat. Latihan sering diberhentikan karena membuat kericuhan, mungkin karena sekolah tidak bisa memberikan tempat untuk kami latihan sehingga kami latihan di lorong-lorong” Kemal juga berharap bahwa sekolah lebih memperhatikan murid-muridnya yang berpartisipasi dalam ajang DBL. “Untuk pemainnya sendiri harus diberikan motivasi dari sekolah, karena menurut saya sekeolah sangat hands off tentang DBL dan ajang olahraga lainnya”

Maka dari itu, perlu ada dukungan dari sekolah bagi murid-muridnya dalam berprestasi, khususnya pada ajang DBL. Dukungan tersebut dapat berupa memberikan fasilitas bagi supporter dan pemain dalam berlatih. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline