Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Harus Jakarta?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pasti kita pernah mendengar di media tentang kepadatan di kota Jakarta. Kepadatan kota Jakarta salah satu penyebabnya adalah urbanisasi ke Jakarta, perpindahan penduduk ke Jakarta adalah karena motivasi hidup enak di Ibukota. Namun mereka lupa di Jakarta justru kehidupan sangat sulit karena persaingan yang ketat. Dan para pendatang lupa akan keahlian yang harus di siapkan untuk bersaing di Jakarta. Para pendatang yang tidak memiliki keahlian, atau memiliki keahlan yang terbatas pasti akan gagal dan jatuh ke jurang kemiskinan.

Istilah hidup enak hanyalah untuk orang yang berhasil, karena dengan uang mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun untuk mencapai kondisi tersebut harus bisa berusaha untuk mendapat pekerjaan dan memanfaatkan keahliannya agar bisa menjadi penghasilan untuk kelangsungan hidup di ibukota.

Akan tetapi yang disayangkan adalah merka yang gagal masih menetap di Jakarta dan tidak kembali ke kampung halaman, padahal akan lebih baik jika kembali ke kampung halaman karena hidup akan lebih mudah, sedangkan dengan kegagalan dalam persaingan tersebut pasti akan sulit hidup di ibukota. Dan mereka hanya akan menambah tingkat kemiskinan, kepadatan penduduk, dan meningkatkan tingkat pengangguran.

Hal tersebut bukannya menyurutkan niat para pendatang baru, namun justru pendatang baru semankin bertambah. Terutama setelahhari raya, atau arus balik pasti ada saja pendatang baru yang mencoba peruntungannya di Ibukota dengan keahlian seadanya. Seharusnya tren ini harus berubah. Karena kita tidak harus sukses besar di kota besar. Kita bisa memulai dan mencari pekerjaan atau membuka usaha di daerah masing – masing, tinggal pemasarannya yang harus luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline