Di era digital seperti saat ini, hampir seluruh hal diberi embel-embel digital, digital marketing, digital printing, digital literacy, dsb. Seiring dengan berjalannya waktu definisi dari literasi pun ikut berkembang, menurut Prof. Richardus Eko Indrajit dalam channel youtube nya literasi dalam makna digital adalah kemampuan menulis dan membaca dalam dunia digital. Literasi digital membahas mengenai penggunaan tools literasi digital, mengakses internet, mencari informasi dengan cara searching,dll.
Tools literasi digital sebenarnya bukan hal yang awam bagi kita, setiap hari kita menggunakannya namun istilahnya mungkin baru bagi sebagian dari kita. Apa itu ? Ya, benar sekali, smartphone. Yang bahkan setiap jam dari kita pasti ada yang mengeceknya. Apakah ada pesan masuk atau tidak ?, Apakah ada tugas baru dari guru/dosen ?, Apakah ada informasi mata kuliahnya kosong ?. Eits, poin yang terakhir tidak boleh dicontoh ya...
Dengan adanya kemudahan akses internet kita harus semangat mencari ilmu, contohnya jika kita ingin mencari informasi apapun tersedia di mbah google. Namun, perlu diingat informasi yang beredar di dalamnya pun sangatlah beragam, tidak diketahui pasti mana yang akurat mana yang hoax. Hal tersebutlah yang mengharuskan kita sebagai masyarakat digital untuk menyaring informasi-informasi yang beredar dengan tidak serta merta menerimanya sebagai sebuah fakta. Kita perlu melakukan evaluasi untuk memastikan informasi yang beredar benar adanya.
Tidak menutup kemungkinan jika kita menerima semua informasi yang masuk dengan mentah-mentah tanpa difilter akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif misalnya kesehatan mental. Bagaimana tidak, sebagai contoh si A menerima informasi dari jejaring online bahwa virus Covid-19 dapat ditularkan melalui tatapan mata. A langsung percaya dengan informasi tersebut kemudian muncullah perasaan selalu was-was, cemas berlebihan, dan takut setiap akan bertatapan dengan yang lain. Nah, disinilah peran literasi media dan informasi.
Dilansir dari unesco.org literasi media dan informasi membahas mengenai cara mengakses, menilai informasi secara kritis dan bijak, etika penggunaan informasi, dsb. Literasi media dan informasi lahir dari ketidakmerataan akses informasi yang ada. Sebagian orang mendapati akses informasi dengan berlebih sedangkan sebagian yang lain justru kekurangan informasi.
Media sendiri menurut KBBI adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Sedangkan literasi, dilansir dari sumber yang sama adalah kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Informasi literasi adalah skill yang sangat penting di era digital. Literasi media dan informasi membantu kita untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, menggunakan, dan membagikan informasi.
Literasi media dan informasi memiliki peran yang sangat penting contohnya sebagai seorang pelajar dalam mencari informasi terkait mata pelajaran ataupun mata kuliah kita harus menuju sumber-sumber jurnal yang kredibel sehingga dapat membantu mendukung pendapat kita dengan baik, selain itu dengan tidak serta merta menerima informasi membantu kita untuk berpikir lebih kritis, dengan mempelajari literasi media dan informasi membantu kita menggunakan media digital dengan lebih bertanggung jawab dan diharapkan tidak menimbulkan dampak negatif kepada pengguna media digital.
Terakhir, mari menjadi insan literasi media dan informasi dengan mengevaluasi apa yang kita lihat, baca, dan dengarkan !
Sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/97249673190603698/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H