Kebersihan lingkungan sekolah akan mempengaruhi kesehatan warga sekolah. Tak hanya itu, sekolah yang bersih juga dapat menaikkan nilai akademis dan semangat belajar siswa.Cepat atau lambat, anak-anak akan kembali bangkit sekalipun masa pandemi Covid-19 belum benar-benar usai. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan sekolah agar anak tetap aman dan nyaman selama berada di lingkungan pendidikan tersebut.
Meski tidak berhubungan langsung, lingkungan sekolah yang bersih akan membuat anak-anak belajar dengan nyaman dan pada akhirnya berdampak positif pada siswa. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang positif akan membuat angka kehadiran, nilai ulangan, dan tingkat kelulusan di sekolah tersebut tinggi. Di masa pandemi ini, kebersihan lingkungan sekolah akan menjadi lebih penting lagi untuk memastikan anak tidak tertular penyakit yang diakibatkan oleh virus corona. Anak juga harus dididik untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekolah agar kondisi fisik dan mentalnya tetap terjaga dengan baik.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Ketika lingkungan sekolah bersih, manfaatnya tidak hanya akan dirasakan oleh anak murid maupun guru yang sering berkegiatan di sekolah tersebut, melainkan juga masyarakat. Berikut beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dilihat dari subjeknya:
1. Bagi peserta didik
Seperti disinggung di atas, kebersihan lingkungan sekolah dapat meningkatkan kesehatan dan semangat anak dalam belajar. Anak pun menjadi tidak mudah sakit sehingga tidak sering absen di kelas dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
2. Bagi guru dan warga sekolah lainnya
Kebersihan lingkungan sekolah dapat menaikkan nilai akademisi sehingga secara tidak langsung juga menaikkan citra guru maupun reputasi sekolah itu sendiri. Selain itu, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan orangtua juga bisa berkurang karena anak beraktivitas di lingkungan sekolah yang bersih.
3. Bagi masyarakat sekitar
Kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat menular ke masyarakat sekitar yang diharapkan mencontoh pola hidup bersih warga sekolah tersebut. Masyarakat sekitar sekolah juga tidak akan rentan terkena penyakit yang berhubungan dengan kebersihannya yang buruk, seperti diare hingga demam berdarah .
Cara melarang anak untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Mengajarkan soal menjaga kebersihan lingkungan sekolah pada anak mungkin tidak akan mudah. Hanya saja, ada beberapa tips yang bisa Anda coba, yaitu:
1. Biasakan anak tidak membuang sampah sembarangan sembarangan
Pihak sekolah biasanya menyediakan tong sampah, bahkan yang sudah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik, agar anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan kecil ini dapat berdampak besar bagi kebersihan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Dengan terciptanya kebiasaan anak buang sampah sembarangan , diharapkan dapat menularkan kebiasaan itu kepada teman-temannya. Misalnya, dengan menegur teman-temannya yang masih belum buang sampah pada tempatnya sehingga semua anak dapat menerapkan pola hidup sehat bersama-sama.
2. Bapak dan ibu guru memberi contoh
Salah satu cara ampuh untuk membuat anak menerapkan pola hidup bersih di lingkungan sekolah adalah dengan melihat contoh yang baik. Ibu dan bapak guru dapat melakukan hal yang sederhana, seperti memungut sampah yang berserakan dan juga tidak membuang sampah seenaknya.
3. Ajak anak menjaga kebersihan ruang kelas dan toilet
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat dimulai di tempat anak-anak belajar, yakni ruang kelas. Bentuknya bisa membuat jadwal piket untuk bergantian membersihkan kelas sebelum atau sesudah jam pelajaran usai.Sementara itu, toilet bisa menjadi tolok ukur kebersihan sekolah. Ketika WC sekolah jorok , bukan tidak mungkin banyak sudut lainnya yang juga tidak bersih dan higienis. Menjaga kebersihan toilet pun bisa dimulai dengan menyiram jamban setelah digunakan hingga bersih dan tidak bau. Bila perlu, pihak sekolah juga menyediakan toilet kamper atau pewangi. Jangan lupa juga untuk melarang anak mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya dengan air mengalir setelah ia buang air kecil atau besar.