Lihat ke Halaman Asli

Berantas Hoax dengan 1 Langkah Sederhana

Diperbarui: 20 Januari 2017   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hoax, sumber gambar : brillio.net

Berita hoax semakin menjadi-jadi di era digital ini, semua orang bisa menjadi reporter dan penulis, dengan pelbagai pemikiran, kepentingan dan tujuan. 

Berikut adalah beberapa fakta mengenai Berita Hoax :

1. Berita hoax disukai orang, karena sifatnya yang seperti gossip, mengejutkan, menimbulkan perasaan senang, sedih, marah, benci dst.

2. Mempengaruhi pemikiran, perbuatan, karakter hingga mencuci otak pembacanya. Hal ini sangat dipahami dan dijadikan alat oleh para pihak.

3. Followers yang sudah terlanjur membela suatu kubu/pemahaman, benar/salah akan tetap mati-matian membela kubu yang "disukai"nya = pembenaran/justifikasi = pemahaman/pujaan saya tidak akan pernah salah, 100% benar, dst.

Kebenaran menjadi relatif tergantung pemikiran dan lingkungan pembaca, bukan lagi berdasarkan fakta.

4. Cuplikan fakta diplintir dan digeneralisir menjadi fakta besar. Contoh : gaji supir wna china 1 orang di bekasi dipermasalahkan karena berlipat nilainya, padahal tidak jelas sama sekali apakah itu supir pribadi si bos sejak lama/bgm. Tidak masuk akal mempekerjakan supir wna  yang tidak tahu jalan, bila tidak ada historynya. Kita sendiri kalau pindah keluar kota/luar negeri juga suka membawa staff pribadi yang sudah ikut lama.

5. Bahkan fakta dapat diciptakan untuk mendukung hoax.

6. Bila dulu kekuatan modal dan penguasa yang berperan menentukan berita (zaman tvri dkk), sekarang sudah beda. Modal dengkul saja setiap orang bisa memercikkan api hoax bila berita yang dibagikan bersifat mengejutkan dan "ADA KOMUNITAS" pembagi beritanya, maka akan langsung tersebar dalam hitungan detik.

7. Kekuatan modal tetap berperan, tapi kita harus ingat bahwa di dunia selalu selalu ada dua kubu berseberangan, penguasa-oposisi, agama a -agama b, dst = tidak ada satu pihakpun meski penguasa yang dapat mengendalikan 100% berita. 

Semua pihak  pasti menggunakan strategi yang sama, yaitu menciptakan berita hoax sesuai kepentingannya = semua pihak tidak ada yang absolut 100% baik dan benar, karena hanya Tuhanlah yang 100% benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline