Lihat ke Halaman Asli

Jual Beli Obat/Vaksin Murah (Palsu)

Diperbarui: 22 Juli 2016   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mistakes, sumber gambar : inspirationboost.com

Vaksin palsu meresahkan? Itu pasti karena korbannya anak2, justru aneh bila hal ini tidak meresahkan bagi dokter2 yang mengaku memikirkan pasien, mengaku sudah tahu sejak dulu (isu lama) tapi selama puluhan tahun diam seribu bahasa.

Resah hanya bila sejawatnya jadi tersangka?

Pembelaan bertubi dilakukan oleh IDI, bahkan kesannya membabi buta karena mengeneralisir bahwa semua dokter adalah korban, semua dokter pasti benar, karena semua dokter manusia setengah dewa?

Penulis percaya bahwa tidak ada dokter yang meski tahu palsu sengaja disuntikkan ke orang2, kecuali mentalnya terganggu, yang ada adalah tergiur tawaran obat/vaksin murah.

Tapi 2 kesalahan fatal dokter vaksin palsu yang tidak dapat terbantahkan adalah :

1. Menemui sales obat

2. Melakukan jual beli dengan sales dan pasien

Kesalahan itu tak terbantahkan dengan alasan apapun juga, termasuk karena vaksin langka, maupun bpom lalai, kebijakan kemenkes salah, dst.

Bpom memang lalai..

Kemenkes juga harus bertanggung jawab..

Setiap institusi memiliki tanggung jawab masing-masing seperti kata IDI. Lalu tanggung jawab seorang dokter apa? Bukankah memeriksa pasien dan meresepkan obat?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline