Lihat ke Halaman Asli

Sochi dan Dokter Berdarah Biru

Diperbarui: 10 Juni 2016   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter Berdarah Biru, sumber gambar : kepodunia.blogspot.co.id

Berikut percakapan penulis dengan seorang teman (dokter umum) sekitar 2 tahun yang lalu:

P             : Bro, kenapa kok ga lanjut ke dokter spesialis?

T             : Ga ada dana, sekolah dokter itu mahal, minimal 1 "inova" (mobil).

P             : Nyambi-nyambi kerja dan sekolah kan bisa? Atau pinjam keluarga?

T             : Bukan hanya masalah dana, tapi tempat terbatas juga, kalau dokter spesialis, kebanyakan yang "darah biru" yang diterima.

P             : Darah biru? Maksudnya?

T             : Anak/sanak saudara dokter lama (senior) yang diutamakan.

P             : Oo, ya kalau di sini tempat terbatas, sekolah ke luar negeri saja, kan banyak beasiswa juga?

T             : Idealnya seperti itu, tapi faktanya sekolah luar negeri pulangnya dipersulit untuk dapat izin praktek

P             : Ha? Bukannya sekolah luar negeri impor ilmu, kok malah dihalangi. Jadi gimana donk?

T             : Ya terperangkap jadi dokter umum selamanya, beginilah nasib dokter "berdarah merah".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline