[caption caption="Bom Waktu BPJS Kesehatan, sumber gambar : kompas.com"][/caption]
Seperti yang kita ketahui di berita akhir-akhir ini, media banyak memberitakan tentang defisit BPJS Kesehatan tahun 2015 yaitu 5,85 Trilyun dan potensi defisit tahun 2016 adalah 11 Trilyun.
Meski sudah defisit, ternyata para Dokter tetap demo di depan Istana Negara beberapa waktu lalu, menjerit gaji yang tidak mencukupi, paket obat/tindakan (Ina Cbgs) yang membuat para dokter harus nombok, kebijakan obat generik yang tidak memihak rakyat, dst.
Kok bisa defisit sih bro? Bukannya iurannya trilyunan?
Ingin mengetahui mengapa BPJS defisit sangat mudah, karena slogan yang digunakan sejak awal sudah agak salah, yaitu orang sehat mensubsidi orang sakit.
Kenapa salah? Karena itu perbandingan horizontal, secara sekilas memang orang sehat lebih banyak dari orang sakit dalam waktu yang sama, tetapi lebih banyak itu berapa banding berapa? Dan biaya rata-rata orang sakit itu berapa? Data ini sama sekali belum jelas.
Ambil contoh simple saja, cuci darah yang bisa 10 juta per bulan/orang, itu sudah iuran 200 orang. Atau 1x operasi jantung/pengobatan kanker 100 juta, sudah iuran 2000 orang!
Tetapi bila kita menggunakan logika sederhana dengan "perbandingan vertikal" maka secara gamblang kita akan memahami bahwa minusnya banyak, buanyaaaaakkkk (jadi iklan tokopedia nih, hahaha)
"Perbandingan vertikal' itu yang seperti apa? Pebandingan per individu orang sejak dia lahir sd meninggal, biaya yang dibutuhkan berapa.
Contoh : katakanlah si A ikut bpjs sejak lahir dengan iuran katakanlah premium 50ribu/bulan, atau 600ribu/tahun, dengan begitu saat usia 70 tahun, dia HANYA membayar iuran sebesar total 42 juta.
Mari kita jawab dengan jujur, adalah orang zaman sekarang yang sehat-sehat hingga usia tua, meninggal dunia dengan nyaman saat tidur tanpa mengeluarkan biaya? Hampir tidak ada! Semua orang diatas 65 tahun menderita banyak penyakit, dari kanker, jantung, diabetes dan komplikasinya, tulang dst.