Lihat ke Halaman Asli

Negara Autopilot vs Many Pilots

Diperbarui: 19 Desember 2015   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Negara Autopilot, sumber gambar : sinergitas,wordpress.com"][/caption]

Benar sekali yang dikatakan Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro di ARTIKEL INI, bila pemerintahan Sby sering dikatakan autopilot karena banyaknya "pembiaran" yang terjadi, di pemerintahan Jokowi justru many pilots, semua kelompok ingin mengatur dan berkuasa.

Istilah autopilot dan many pilot sangat menarik...

Mengapa bisa terjadi autopilot? Karena pemerintah satu suara dan mengikuti arus... apa saja permintaan berbagai kelompok kepentingan difasilitasi (kompromi), sehingga pemerintahan berjalan seperti air mengalir, damai, tenang dan menghanyutkan...

Mengapa bisa terjadi many pilots? Karena semua kelompok kepentingan merasa turut berjasa menjadikan Jokowi presiden, sehingga semua merasa "memiliki" Jokowi.

Bukan hanya papa yang minta saham, tapi mama, paman, bibi, sepupu dst. bahkan KMP yang kelihatannya berseberangan, tetapi justru merasuk paling dalam di kabinet Jokowi secara diam-diam, hal ini dapat kita lihat dari :

1. Jusuf Kalla - mantan ketua umum partai beringin (sesepuh)

2. Luhut - mantan waketum dewan pembina beringin (sesepuh)

Kantor PT Toba Sejahtera milik Luhut ada di lt 17 Wisma Bakrie 2 (kok bisa ngantor disana ya? hehehe)

Luhut bisa dikatakan "pencari bakat" Jokowi, karena beliau yang menemukan "potensi" Jokowi pertama kali dengan mengajak beberapa jenderal ke solo tahun 2009.

http://news.detik.com/lapsus/2891650/rahasia-kedekatan-jokowi-luhut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline