Lihat ke Halaman Asli

Anna Mazida

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penanganan Darurat Sampah

Diperbarui: 18 Desember 2023   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Alifya Syifaa

Tumpukan sampah, bau menyengat, serta penyebab banjir menjadi hal yang meresahkan dikalangan masyarakat saat ini. Mulainya musim hujan setelah musim kemarau yang panjang, menimbulkan banjir dimana mana. Penyebab utama banjir ialah tersumbatnya saluran air oleh sampah yang disebabkan oleh masyarakat yang membuang sampah sembarangan. 

Sampah yang dibuang sembarangan mungkin hanya satu atau dua sampah, namun jika dilakukan berulang kali maka akan bertumpuk dan menjadi sumbatan dalam saluran air. Tidak hanya banjir yang disebabkan oleh tumpukan sampah tersebut, munculnya nyamuk dbd, penyakit kulit karna air yang terkontaminasi juga menjadi hal yang perlu di perhatikan karena tumpukan sampah ini.

Penanganan yang tepat untuk darurat sampah saat ini adalah dimulai dari butuhnya kesadaran terhadap masyarakat itu sendiri untuk menjaga kebersihan lingkungan, dimulai dari diri sendiri dan mengajak kepada khalayak untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihannya.

Selain itu, pemilahan sampah juga menjadi bagian penting. Ada 3 macam sampah, yaitu sampah organic (sisa makanan, daun kering, sayuran, dll), sampah non organic (sampah yang tidak dapat terurai seperti plastic, kertas bekas, karton, kaleng bekas dll), sampah B3 (sampah yang berbahaya untuk kesehatan dan kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya).

Ada 3 hal penting yang perlu kita pahami untuk penanganan sampah

1.Reduce (mengurangi barang sekali pakai)

2.Reuse (menggunakan barang kembali yang masih layak)

3.Recycle (mendaur ulang)

Selain 3 hal tersebut, Penanganan sampah bisa kita lihat dari pembagian sampah, berikut 6 cara penanganan sampah sesuai macam sampahnya:

1.Untuk sampah organic seperti sampah rumah tangga (bekas bahan masakan, sampah sayuran, dll) cara pengolahannya bisa dengan menjadikannya kompos untuk tanaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline