Lihat ke Halaman Asli

Mahyudin; Antara Hobi Berkebun, Aren Genjah & Ayat-Ayat Alam

Diperbarui: 6 Maret 2016   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mahyudin di tengah lahan perkebunan (koleksi foto pribadi)"][/caption]Hobi berkebun begitu melekat pada sosok Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Mahyudin. Jika para pejabat atau pengusaha lebih suka menghabiskan waktu libur dengan plesiran ke luar negeri bersama keluarga, Anggota DPR dari dapil Kalimantan Timur (Kaltim) ini memilih pulang kampung. Apa yang dilakukan Mahyudin di kampung masa kecilnya di Sangatta, Kutai Timur? Tak lain dan tak bukan untuk melampiaskan hobinya yang tak mungkin dilakukan di Jakarta, yaitu berkebun dan bercocok tanam. Dalam pikirannya, kita harus bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa karena dilahirkan di negeri yang subur makmur seperti Indonesia ini. Salah satu cara bersyukurnya adalah dengan memanfaatkan nikmat dan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya, jangan justru kita berpangku tangan.

Saat ini, politisi muda Golkar yang mencalonkan diri sebagai ketua umum untuk periode 2016-2021 ini sedang asyik-asiknya menanam pohon aren. Sejak beberapa bulan terakhir, suami dari anggota DPR Agati Sulie ini sedang giat menanam aren genjah, sebuah komoditas asli kampung halamannya, Sangatta. Tak kurang dari 50 hektar lahan disiapkannya untuk melampiaskan hobi agronomi ini. Jika tiap 1 hektar dapat ditanami sekitar 130 batang pohon, maka kini dia sudah menanam tak kurang dari 6.500 batang pohon aren genjah. Empat tahun lagi akan berbunga dan tahun berikutnya sudah bisa disadap untuk menghasilkan gula aren, gula yang bebas kolesterol.

Menurut mantan Bupati Kutai Timur ini, prospek aren genjah sangat menjanjikan karena tiap pohon bisa menghasilkan 15 liter per batang pohon per hari. Dari 15 liter aren genjah itu bisa diolah menjadi 2-3 kilogram gula aren dengan kualitas terbaik. Jadi, dari 1 hektar akan diperoleh 260-390 kilogram dengan harga jual bervariasi antara Rp. 30.000,- - Rp. 45.000,- per kilogram. Kasarnya, dari 1 hektar itu akan memberikan penghasilan tak kurang dari Rp. 10.000.000,- per hektar per hari. Sebuah potensi bisnis yang tak bisa diremehkan.

Karena hobinya yang suka berkebun, banyak orang menduga Mahyudin adalah Sarjana Pertanian. Dugaan yang keliru! Karena Mahyudin adalah lulusan Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat. Hobi berkebun ditekuninya sejak lulus kuliah dan kembali mengabdi ke kampung halamannya, Sangatta. Bermodal lahan kecil, ia menanami berbagai macam komoditas palawija untuk kebutuhan hidup maupun dijual. Hobinya terus berlanjut hingga kini, walaupun hanya dapat ditekuni di sela-sela kesibukannya di dunia politik. Karena bagi Mahyudin berkebun itu mengandung filosofi Iqra, membaca alam. Karena ayat-ayat Tuhan ada yang berbentuk kitab suci (qauliyah) dan ada pula yang berbentuk alam ciptaannya (qauniyah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline