Lihat ke Halaman Asli

Setelah 7 Kali Istikharah, Ibunda Merestui Mahyudin Bertarung di Munaslub Golkar

Diperbarui: 24 Februari 2016   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mahyudin, Calon Ketua Umum Partai Golkar 2016-2021"][/caption]

Ada persiapan berbeda yang dilakukan Mahyudin, politisi muda Golkar yang kini menjabat Wakil Ketua MPR ini sebelum memutuskan keikutsertaannya sebagai bakal calon (balon) ketua umum (ketum) Partai Golkar pada Munaslub 2016 di Jakarta. Bila balon ketum lain sibuk cari pendanaan, sowan ke para senior dan konsolidasi ke daerah-daerah untuk menebalkan keyakinan, Mahyudin justru pulang kampung ke Sangatta! Untuk apa? Mohon doa restu abah dan ibunya.

Luar biasa tentu saja! Mengingat di zaman sekarang sudah sangat sulit ditemui penghormatan yang tulus dari seorang anak kepada orang tuanya dengan tetap meminta pertimbangan dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Rupanya Mahyudin sangat mengerti kandungan hadits yang diriwayatkan Al-Hakim ini: “Ridha Allah tergantung ridha orang tua, murka Allah tergantung murka orang tua”. Mahyudin berpikir ini salah satu bentuk baktinya kepada orang tua, yang membuat semua urusan hidup kita jadi lebih mudah.

Saat dimintai restu, ibu Mahyudin tak langsung menjawab permohonan anaknya tersebut. Semua jawaban harus turun dari langit, dari Allah Yang Maha Kuasa. Ibunya minta waktu untuk melaksanakan shalat istikharah beberapa kali untuk memperoleh jawaban yang lebih meyakinkan. Mahyudin mengenang, namanya dulu pun diberikan neneknya setelah mendapatkan jawaban atas permohonannya dalam bentuk mimpi. Nama Mahyudin bermakna orang yang menjaga agamanya.

Mahyudin tetap bersabar menunggu jawaban dari ibunya. Tanpa restu abah dan ibunya Mahyudin takkan memutuskan sesuai keinginannya. Beberapa hari kemudian ibunya memberi kabar beliau sudah mengerjakan shalat istikharah sebanyak 7 kali. Petunjuknya baik. “Silakan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar, nak! Menurut mama Ikam bisa terpilih”. Bahagialah hati Mahyudin mendapatkan restu dari ibunya. Orang tuanya juga selalu berpesan agar Mahyudin selalu bersyukur dan berdoa dalam tiap kesempatan.

Mahyudin bukanlah sosok yang terlalu relijius, tapi sebagai seorang muslim dia selalu menjaga hubungannya baik dengan Tuhannya (hablum minallaah) maupun dengan sesama manusia (hablum minannaas). Pondasi agama yang ditanamkan ibunya sejak kecil berdiri kokoh hingga saat ini. Mardiyah, sang ibu yang pernah menjadi juara MTQ tingkat kecamatan tak pernah lelah mengajar anak-anaknya mengaji selepas maghrib. Mahyudin menjelma menjadi sosok yang tidak hanya memahami Islam, agama yang dianutnya, tapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bertolak dari restu ibunya tersebut, barulah Mahyudin memulai pergerakannya sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Setelah mendeklarasikan diri di Banjarmasin, dukungan daerah pun mengalir deras kepadanya. Tiada kata lain, “Maju Terus Pantang Mundur, Rawe-Rawe Lantas Malang-Malang Putung”. Sosialisasi dirinya kepada para pengurus DPD I dan DPD II sebagai pemilik suara sah dilakukan diantara kesibukan tugas kenegarawanan pimpinan MPR menyosialisasikan 4 pilar. Keyakinannya hanya satu; Menang! Karena secara tak langsung Allah telah meridhai langkahnya menuju kursi ketua umum Partai Golkar.

Langkah-langkah yang dibuat Mahyudin pun tak lepas dari dukungan Agathi Suli, sang istri tercinta. Agathi selalu menyebut nama Mahyudin dalam tiap bait-bait doa setelah shalat. Berharap suaminya tetap kuat menapaki perpolitikan Golkar menjelang Munaslub yang semakin lama semakin keras dan panas. Di sela-sela kesibukannya sebagai legislator, Agathi juga menyempatkan diri untuk membantu persiapan sosialisasi dan konsolidasi Mahyudin di daerah. Bukti kecintaan dan kepatuhan Agathi pada suaminya tercinta, yang telah merenda keluarga Sakinah.

Dan, Di belakang tiap pemimpin sukses, selalu ada wanita hebat begitu kata pepatah Arab lama. Beruntunglah seorang Mahyudin memiliki sosok wanita hebat pada ibunda dan istrinya. Semoga setelah memenangkan posisi ketua umum Partai Golkar, Mahyudin benar-benar menjadi pemimpin keluarga, pemimpin partai dan pemimpin nasional yang sukses! Saya rasa, itu harapan semua kader yang mendukungnya, Aamiin...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline