Lihat ke Halaman Asli

Timbulnya Gejala Hiperkorek

Diperbarui: 22 Mei 2016   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa sih yang dimaksud dengan hiperkorek?

Hiperkorek adalah, sedangkan yang dimaksud dengan gejala hiperkorek (hypercorret) atau denagn istilah “over elegant” banyak dijumpai dlaam bahasa Indonesia atau dalam pembelajaran bahasa Indoenesia. H.D. van Penid menyebutkan bahwa gejala hyperkorek ini sebagai proses bentukan betul dibalik betul, maksudnya sesuatu yang sudah betul atau benar masih dibetul-betulkan lagi yang kemudian akhir dari itu menjadi salah. Gejala hyoerkorek ini selalu menunjukkan suatu yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan).

Misalnya pada penulisan kata yang menggunakan huruf au diganti dengan huruf o,e.

Contoh :

Anggota dijadikan anggauta

Teladan dijadikan tauladan

Setelah kita melihat contoh diatas, berikut ini akan disebutkan hal-hal yang menyebutkan timbulnya gejala hiperkorek:

  • Orang tak tahu mana yang bnetuk yang asli, yang betul lalu meniru saja yang diucapkan oelh orang lain.
  • Dari segi linguistik f, kh, sy, z bukan fonem-fonem Indonesia asli. Itu sebabnya variasu anatara f-p, kh-k, sy-s, z-j, tidak menimbulkan perbedaan arti, karenma sifatnya tidak fenomis.
  • Mungkin juga karena ingin gagah perkasa, ingin hebat, ingin dipandang lebih dari orang lain.

Sumber (Dr. J.S. Badudu. Pelik-pelik Bahasa Indonesia)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline