Lihat ke Halaman Asli

Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2004

Diperbarui: 20 Mei 2016   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona



Dalam pengembangan kurikulum SMA 2004 berbasis kompetensi hendaknya mempertimbangkan prinsip pengembangan keterampilan hidup. Dalam pengembangan kurikulum perlu memaskan unsur keterampilan hidup agar peseta didik memiliki keterampilan, sikap, dan perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntunan kehidupan sehari-hari secara efektif.

Kurikulum SMA 2004 berbasis kompetensi memiliki ciri-ciri sebgai berikut:

  • Menekankan pada ketercepatan kompetensi siswa yang baik secara individual dan klasikal
  • Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
  • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
  • Sumber belajar bukan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  • Penilaian menekankan pada proses dari hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian kompetensi.

Untuk mencapai kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan itu, peserta didik tidak cukup hanya diberikan pengajaran bidang studi saja, tetapi diperlukan bimbingan dan konseling. Posisi bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan kurikulum 2004 sangat strategis. Sekolah berkewaiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut ketercapaian kompetensi pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Agar layanan bimbingan dan konseling itu efektif diperlukan guru pembimbing yang kompeten dan memenuhi kualifikasi guru pembimbing yang profesional. Pekerjaan guru pembimbing bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan ringan, sebab individu-individu (oeserta didik) yang dihadapi dan ditangani di SMA sehari-hari satu dengan yang lainnya memilki latar belakang permasalahan yang berbeda-beda.

Seorang guru pembimbing harus memenuhi persyaratan tertentu, di antaranya persyaratan pendidikan, kepribadian, latihan dan pengalaman-pengalaman ksusus. Dengan uraian sebagai berikut:

  • Persyaratan Pendidikan
  • Persyaratan pribadi yang harus dipenuhi oelh seorang guru pembimbing idealnya seorang sarjana pendidikan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan atau seorang guru/tenaga pengajar yang sudah mengikuti penataran mengenai bimbingan dan konseling dengan memperoleh sertifikat khusus di bidang bimbingan dan konseling.
  • Persyaratan Pribadi
  • Sifat-sifat pribadi atau kualifikasi pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru pembimbing yaitu : a. Memiliki bakat skolastik yang baik, b. memiliki minat yang mendalam untuk bekerjasama dengan orang lain, c. Memiliki kematangan emosi, kesabaran, keramahan, dan memilki rasa humor.
  • Persyaratan Pengalaman
  • Seorang guru pembimbng yang profesional hendaknya telah memiliki pengalaman mengajar atau melaksanakan praktik membimbing selama dua tahun, ditambah satu tahun pengalaman praktik konseling yang dibawa oleh tim pembimbing.

Sebenarnya masih banyak penjelasan tentang Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2004, tetapi dalam artikel ini hanya menyebutkan sebagian saja.

Demikian penjelasan artikel bimbingan konseling tentangBimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2004, terdapat banyak artikel yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber : H. Achmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto (Manajemen Bimbingan & Konseling Di SMA)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline