Lihat ke Halaman Asli

Turki dan Rusia kembali bergejolak

Diperbarui: 9 Desember 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Perang antara dua negara besar ini didasari atas permasalahan dimana pesawat jet Su-24 milik salah satu negara federal yang kuat yaitu Rusia terbang melewati wilayah udara Turki lalu ditembak oleh pesawat tempur F16 milik Turki. Presiden Rusia Valdmir Putin mengaku bahwa pesawat tersebut diserang tepat berada 1 kilo meter dalam wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki, berarti belum melanggar wilayah udara Turki, dengan ketidak terimaan Putin terhadap penembakan Turki kepada pesawat jet-24 milik Rusia tersebut, membuat Turki mendapat konsekuensi yang serius dari pihak Rusia “Kami tak akan pernah menoleransi kejahatan apa pun, seperti yang terjadi saat ini,” kata Putin (25/11/15). Turki mengatakan bahwa mereka sudah 10 kali memperingati peringatan agar pesawat jet-24 mengubah arah penerbangan, tetapi pesawat jet-24 tetap tidak mau berbalik arah.

“Seharusnya tak ada yang meragukan keinginan baik kami untuk terus memberikan peringatan hingga keputusan terakhir. Namun semua orang harus menghargai hak Turki untuk mempertahankan kedaulatannya” ucap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Turki juga mengakui bahwa penembakan tersebut terjadi saat pesawat jet-24 sudah berada di wilayah udara Turki selama 17 detik.

Suasana yang tegang ini akan terus bergulir antara Turki dan Rusia. Sebab kekecewaan Rusia terhadap NATO yang telah mendukung Turki, hal inilah yang membuat pihak Rusia semakin geram kepada pihak Turki, apalagi ditambah dengan tidak adanya negara Eropa yang turut berduka cita atas kejadian jatuhnya pesawat jet-24 tersebut, Eropa memilih untuk bungkam dan tidak ikut berkomentar. Hal ini menyebabkan hubungan antara negara besar itu tidak lagi sebaik yang dulu, selama ini Turki dan Rusia memiliki hubungan perdagangan yang cukup signifikan serta pariwisata yang cukup menguntungkan Turki sebab Rusia menyumbang sekitar lebih dari 12 persen pendapatan Turki dari sector pariwisata dan sebanyak 4,48 juta warga Rusia mengunjungi Turki untuk berwisata menurut data pada tahun 2014.

Banyak sekali sumber yang menyatakan bahwa sebenarnya Turki tidak mengetahui bahwa pesawat yang telah di tembak ialah pesawat jet milik Rusia, hal ini yang sempat membuat berita menjadi simpang siur. Tetapi tetap saja dari pihak Rusia maupun pihak Turki tetap saling berbalas untuk memberi peringatan satu sama lain, seperti yang dikatakan oleh Mikail Y. Galazin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia “Kami kecewa dengan Turki. Ini adalah perbuatan pengecut dan tak bisa kami terima. Sekarang kami tidak memperhitungkan mereka lagi sebagai sahabat” ucapnya dalan konferensi pers di Jakarta.

Perbandingan kekuatan militer Rusia dengan Turki, bisa dibilang Rusia sudah menang telak terhadap Turki sebab kalau mau kita lihat personel militer Rusia yang aktif ada sekitar 766.055 orang sedangkan Turki memiliki 410.500 orang, lalu dengan pesawat tempur, Rusia memiliki sekitar 769 unit pesawat tempur dan Turki hanya memiliki sekitar 223 unit pesawat tempur.

Konflik antara Turki dengan Rusia bisa saja menyebabkan perang dunia 3 dengan ketegangan yang masih akan tetap bergulir antara kedua negara tersebut. Semoga saja masalah ini akan cepat diselesaikan satu sama lain.

Perang antara dua negara besar ini didasari atas permasalahan dimana pesawat jet Su-24 milik salah satu negara federal yang kuat yaitu Rusia terbang melewati wilayah udara Turki lalu ditembak oleh pesawat tempur F16 milik Turki. Presiden Rusia Valdmir Putin mengaku bahwa pesawat tersebut diserang tepat berada 1 kilo meter dalam wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki, berarti belum melanggar wilayah udara Turki, dengan ketidak terimaan Putin terhadap penembakan Turki kepada pesawat jet-24 milik Rusia tersebut, membuat Turki mendapat konsekuensi yang serius dari pihak Rusia “Kami tak akan pernah menoleransi kejahatan apa pun, seperti yang terjadi saat ini,” kata Putin (25/11/15). Turki mengatakan bahwa mereka sudah 10 kali memperingati peringatan agar pesawat jet-24 mengubah arah penerbangan, tetapi pesawat jet-24 tetap tidak mau berbalik arah.

“Seharusnya tak ada yang meragukan keinginan baik kami untuk terus memberikan peringatan hingga keputusan terakhir. Namun semua orang harus menghargai hak Turki untuk mempertahankan kedaulatannya” ucap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Turki juga mengakui bahwa penembakan tersebut terjadi saat pesawat jet-24 sudah berada di wilayah udara Turki selama 17 detik.

Suasana yang tegang ini akan terus bergulir antara Turki dan Rusia. Sebab kekecewaan Rusia terhadap NATO yang telah mendukung Turki, hal inilah yang membuat pihak Rusia semakin geram kepada pihak Turki, apalagi ditambah dengan tidak adanya negara Eropa yang turut berduka cita atas kejadian jatuhnya pesawat jet-24 tersebut, Eropa memilih untuk bungkam dan tidak ikut berkomentar. Hal ini menyebabkan hubungan antara negara besar itu tidak lagi sebaik yang dulu, selama ini Turki dan Rusia memiliki hubungan perdagangan yang cukup signifikan serta pariwisata yang cukup menguntungkan Turki sebab Rusia menyumbang sekitar lebih dari 12 persen pendapatan Turki dari sector pariwisata dan sebanyak 4,48 juta warga Rusia mengunjungi Turki untuk berwisata menurut data pada tahun 2014.

Banyak sekali sumber yang menyatakan bahwa sebenarnya Turki tidak mengetahui bahwa pesawat yang telah di tembak ialah pesawat jet milik Rusia, hal ini yang sempat membuat berita menjadi simpang siur. Tetapi tetap saja dari pihak Rusia maupun pihak Turki tetap saling berbalas untuk memberi peringatan satu sama lain, seperti yang dikatakan oleh Mikail Y. Galazin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia “Kami kecewa dengan Turki. Ini adalah perbuatan pengecut dan tak bisa kami terima. Sekarang kami tidak memperhitungkan mereka lagi sebagai sahabat” ucapnya dalan konferensi pers di Jakarta.

Perbandingan kekuatan militer Rusia dengan Turki, bisa dibilang Rusia sudah menang telak terhadap Turki sebab kalau mau kita lihat personel militer Rusia yang aktif ada sekitar 766.055 orang sedangkan Turki memiliki 410.500 orang, lalu dengan pesawat tempur, Rusia memiliki sekitar 769 unit pesawat tempur dan Turki hanya memiliki sekitar 223 unit pesawat tempur.

Konflik antara Turki dengan Rusia bisa saja menyebabkan perang dunia 3 dengan ketegangan yang masih akan tetap bergulir antara kedua negara tersebut. Semoga saja masalah ini akan cepat diselesaikan satu sama lain.

Sumber : http://m.news.viva.co.id/news/read/704006-turki-rusia--perang-kuasa-di-jalur-neraka http;//m.new.viva.co.id/news/read/703782-rusia-peringatan-turki http://www.beritaterbaru.id/2015/11/konflik-turki-rusia-picu-perang-dunia-3 http://www.beritabaru.id/2015/11/perbandingan-kekuatan-militer-rusia-dan-turki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline