Lihat ke Halaman Asli

Siska Dewi

TERVERIFIKASI

Count your blessings and be grateful

Optimisme di Tengah Ketidakpastian dan Ajakan untuk Mengarungi Badai

Diperbarui: 12 Oktober 2022   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi saat membuka acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).(BeritasatuPhoto/Ruth Semiono)

“Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia masih mampu bertumbuh dan inflasi masih terkendali. Kita harus tetap optimistis, tetapi hati-hati dan waspada.” Demikian pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka BNI-Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022). [1]

Meski tidak hadir dalam sesi Pembukaan, saya beruntung dapat menyimak langsung paparan Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: BeritasatuPhoto/David Gita Roza

Airlangga memulai paparan dengan menayangkan salindia berjudul “Kombinasi Pelemahan Ekonomi dan Kenaikan Inflasi Meningkatkan Risiko Stagflasi”. Salah satu faktor pemicu stagflasi adalah terganggunya supply dan demand yang mendorong peningkatan harga energi dan pangan.

Peningkatan harga telah mengakibatkan kenaikan inflasi di berbagai negara. Berbagai bank sentral merespons hal tersebut dengan mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga acuan.

Jika peningkatan harga energi dan pangan, serta kenaikan inflasi dan suku bunga ini berkelanjutan, maka berpotensi memicu resesi global. Apa yang dipaparkan ini, senada dengan  World Economic Outlook dari International Monetary Fund (IMF) edisi Juli 2022 yang berjudul “Gloomy and More Uncertain”.

Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza

Terlepas dari kondisi perekonomian global yang serba tidak pasti, Airlangga optimis Indonesia mampu bertahan. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara terbaik dalam menangani pandemi Covid-19, katanya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja impresif, yakni meningkat 5,44% (YoY) pada Triwulan II 2022. Sejumlah leading indicator riil seperti indeks keyakinan konsumen dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur masih berada di level optimis.

Indikator pada sektor eksternal juga relatif terkendali. Hal ini tercermin dari Neraca Perdagangan dan Trasaksi Berjalan yang masih surplus, Cadangan Devisa yang tetap tinggi, dan Rasio Utang masih berada pada level yang aman.

Menutup paparannya, Airlangga mengingatkan bahwa momentum pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional ini harus kita jaga agar ekonomi dapat pulih lebih cepat. Beliau juga memaparkan 6 strategi dan kebijakan utama yang akan dilakukan oleh Pemerintah seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline