1). Pandangan Sadhguru ini berdasarkan kondisi di India. Namun, kiranya relevan untuk kita renungkan.
Degradasi tanah adalah tantangan ekologis yang paling mendesak di zaman kita. Sadhguru mengungkapkan 2 penyebab degradasi tanah dan 4 akibatnya pada ekologi bumi (2 penyebab mendasar degradasi tanah
Pertama, industrialisasi pertanian
Tanah pertanian harus memiliki kandungan organik minimal 3 - 6%. Namun, kandungan organik dalam tanah telah turun drastis sejak dimulainya industrialisasi pertanian.
Di banyak bagian dunia, kandungan organik dalam tanah jauh di bawah 1%. Di India, 62% tanah memiliki kandungan organik kurang dari 0,5%. Mengapa demikian?
Ketika menanam satu ton tanaman, kita telah menghilangkan satu ton tanah lapisan atas. Bagaimana cara mengembalikannya?
Dahulu, kita mengembalikannya secara alami. Kita menggunakan bantuan hewan untuk membajak tanah. Kotoran hewan dan limbah tanaman mengembalikan kandungan organik ke dalam tanah.
Sekarang, traktor menggantikan pekerjaan hewan. Kita lupa bahwa traktor dapat membajak tanah, namun tidak dapat memperkaya tanah seperti yang dilakukan hewan dan pepohonan.
2).
Senada dengan Sadhguru, cybex.pertanian.go.id menjelaskan, banyak pakar petanian dan ekologi yang sepaham, sistem pertanian organik adalah salah satu alternatif solusi atas kegagalan sistem pertanian industrial (Melansir cybex.pertanian.go.id, pertanian organik tidak menggunakan bahan kimia sintesis. Benihnya berasal dari tanaman alami. Pengolahan tanah dilakukan seminimal mungkin agar organisme dalam tanah tetap hidup. Dengan demikian, risiko kerusakan tanah dapat diminimalkan (3).
Kedua, konsumsi daging dan penggembalaan
Saat ini, ada 51 juta kilometer persegi tanah pertanian di dunia. Dari jumlah tersebut, 42 juta kilometer persegi (75%) digunakan untuk menggembalakan ternak dan menyediakan pakannya.
Jika kita mengurangi konsumsi daging sebanyak 50%, akan ada 21 juta kilometer persegi tanah yang siap diregenerasi. Kita bisa meregenerasi tanah itu dalam waktu 8 - 10 tahun.
4 akibat degradasi tanah
Pertama, kesehatan manusia memburuk