Lihat ke Halaman Asli

Siska Dewi

TERVERIFIKASI

Count your blessings and be grateful

Kisah Mardi Wu tentang Guru Inspiratif dan Doa untuk para Guru

Diperbarui: 25 November 2021   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.    - William A. Ward

Guru-guru Inspiratif di Balik Sukses Mardi Wu

Merefleksikan kutipan di atas, saya teringat kisah Mardi Wu, CEO sebuah perusahaan yang menginspirasi gaya hidup sehat. Di balik sukses Mardi hari ini, ada guru-guru hebat yang memberinya inspirasi puluhan tahun yang lalu.

Salah seorang guru hebat itu adalah ibu Katharina, guru kelas Mardi di SD kelas 6.

“Waktu kecil, saya tidak pernah merayakan ulang tahun. Ibu Katharina yang pertama merayakan ulang tahun saya. Beliau memberi saya hadiah celengan berbentuk beruang.” Kenang Mardi.

Sebagai anak desa, Mardi kecil bermimpi bisa kuliah hingga ke luar negeri. Ibu Katharina selalu memompakan motivasi agar dia terus berjuang menggapai mimpi tersebut.

Baca juga: Mardi Wu, Musafir yang Sukses Jadi CEO

“Beliau yang menyemangati saya untuk terus menatap ke depan, untuk berani merantau. Beliau seorang pendengar yang sangat baik. Waktu kecil, kalau sedang stres, saya selalu merasa lebih lega setelah curhat dengan beliau.” Cerita Mardi lebih lanjut.

Mardi juga mengenang ibu Katharina sebagai seorang guru yang memiliki kharisma dan dedikasi yang luar biasa untuk mendidik. Setelah Mardi meninggalkan kampung halaman, ibu Katharina mengajar beberapa lama di Duri. Beliau pernah menjadi kepala sekolah di Balam, Bagan Sinembah.

Mardi Wu dan ibu Theresia (dokpri Mardi)

Meskipun sudah sukses menjadi CEO, Mardi tetap mengingat jasa para gurunya. Kesempatan pulang kampung selalu digunakan untuk mengunjungi para guru.

Belum lama ini, Mardi mengunjungi ibu Theresia. Beliau adalah guru matematika saat Mardi duduk di bangku SMP.

“Beliau lulusan UKSW Salatiga. Datang ke Bagansiapiapi untuk mengajar. Orangnya sangat berdedikasi dan mengenal satu per satu muridnya dengan baik.” Kenang Mardi.

Yang sangat berkesan bagi Mardi adalah banyaknya waktu yang ibu Theresia dedikasikan untuk ekstra kurikuler, seperti mengasuh majalah dinding. Beliau sempat menjadi kepala sekolah SMP setelah Mardi pergi merantau.

Menjelang kelulusan Mardi dari SMP, Ibu Theresia adalah salah satu yang memberikan banyak informasi tentang sekolah-sekolah di Jawa. “Waktu itu, belum ada internet. Informasi dari ibu Theresia sangat membantu saya di dalam memilih SMA yang akan saya tuju.” Pungkas Mardi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline