Berbicara mengenai tanaman, apa sih bedanya tanaman dengan tumbuhan? Mungkin bagi kita yang menggemari 'pertanaman' sudah mengetahui apa perbedaannya. Namun, kebanyakan masih tidak mengetahui perbedaan dua kata tersebut. Sekilas hampir sama, tetapi mengandung makna berbeda.
Suatu makhluk hidup yang dikatakan tumbuhan ialah yang tumbuh secara sendirinya di alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan tanaman, ialah tumbuhan yang penanamannya dikehendaki oleh manusia, maka tanaman juga merupakan hasil campur tangan manusia. Baik dari proses penanamannya, pemeliharaan, pemanenan, bahkan pemasarannya pun seperti yang dikehendaki manusia.
Tanaman yang kita tanam tentu tidak hanya asal sekedar kita tanam. Kita pun perlu memperhatikan nutrisi pada tanaman yakni unsur hara agar tanaman kita dapat bertumbuh dan berkembang sesuai harapan kita. Nah, salah satu cara untuk memenuhi kandungan unsur hara dalam tanah adalah dengan adanya pemupukan.
Seperti yang sudah kita ketahui, pupuk terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup selain bermanfaat untuk memasok ketersediaan unsur hara juga memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Sedangkan pupuk anorganik yang dibuat oleh pabrik mengandung manfaat tersendiri sesuai dengan kebutuhan akan hara tertentu.
Kita tidak akan membicarakan tentang pupuk anorganik lebih jauh, yang akan kita bahas adalah mengenai pupuk organik yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sisa-sisa pembusukan tumbuhan, kotoran hewan, bahkan limbah rumah tangga yang sudah diuraikan dengan mikroorganisme pengurai sehingga dapat mengalami proses pembusukan.
Limbah merupakan hasil buangan dari aktivitas produksi (seperti industri) yang kurang memiliki nilai guna. Padahal, jika kita mampu melihat peluang dari limbah tersebut dapat kita manfaatkan kembali untuk berbagai hal yang memiliki nilai guna.
Limbah industri dapat kita manfaatkan untuk pembuatan biogas, bahan kompos (pupuk organik), pakan hewan ternak, dan lainnya.
Salah satu contoh limbah industri yang sering kita jumpai adalah limbah pembuatan tahu. Siapa yang tidak mengenal tahu? Semua orang pasti pernah mengonsumsi makanan kaya akan protein yang diolah dari kedelai ini.
Limbah industri tahu ini dapat dihasilkan pada saat pembuatan tahu, bahkan juga pada saat pencucian kedelainya. Limbahnya dapat berupa limbah padat dan limbah cair. Seringkali limbah yang dihasilkan berdampak negatif bagi lingkungan sekitarnya.
Kita ambil contoh di daerah Palembang yang banyak dijumpai industri tahu dari kalangan rumahan dengan peralatan sederhana dan penanganan limbah yang dilihat belum maksimal.
Kebanyakan mereka membuang limbah cair dari pembuatan tahunya dengan dialirkan melalui selokan yang terlihat sangat kotor sehingga jika dibiarkan mengalir ke sungai akan menimbulkan pencemaran sungai, saluran irigasi, dan keperluan air lainnya.