Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana kalau Keluarga Anda yang Ditembak Mati?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring tulisan bertemakan arogansi densus 88 sebelumnya saya juga ikut merasakan keprihatinan yang mendalam. Saya yakin betul bisa jadi anda nggak peduli dengan semua itu, namun bagaimana kalau keluarga anda yang ditembak mati padahal belum terbukti benar dari sisi pengadilan keterlibatannya?

Lalu, Aku sendiri jatuh pada permenungan,...

Bagaimanapun, densus nembak mati perlu di usut. Karena manusia patut diberikan kepadanya asas praduga tak bersalah..

Kalau begini, bukankah Densus 88 sudah semakin lebih kejam dari teroris itu sendiri?

Yang densus bunuh, juga punya keluarga, punya istri, punya anak. Kematian tulang punggung keluarga jelas sgt 'memukul' mereka..

Apalagi alasannya pada kasus kasus sebelumnya tidak terbukti. Trus kalau terlanjur mati gimana? Emang densus mau ngidupin mereka lagi?

----

Gembong narkoba, jelas lebih menghancurkan negara dibanding 'teroris'. Teroris paling mematikan satu generasi, penjual narkoba menghancurkan bergenerasi - generasi mengapa malah di kasih grasi NGGAk ditembak mati?! Koruptor koruptor 'teroris' abadi lebih besar daya 'ledak bomnya' mengapa sampai yang dipenjarapun tidak ada yang ditembak mati?!

Tolong adillah.. Jangan cuman karena 'teroris' adalah proyek yang lagi tren dikorbankan rakyat sendiri. Densusin tuh koruptor! Densusin tuh preman preman! Densusin tuh pemain proyek2 yang memakan byk hak rakyat! Densusin tuh mafia yang bikin harga2 jadi mahal semua!

Yah, apakah karena memang ' teroris ' merupakan komoditas 'yang sedang laku' maka, biar kata rakyat sendiri jadi tumbal.. 'Nggak masalah' .. Allah mencatat semua klakuan pejabat negara yang biarkan smua ini terjadi. Dan catat kita semua yang biarkan kezaliman densus terus menusuk hati saudara- saudara kita kaum muslimin. Apa nunggu didensusin juga pemeluk agama lain? Baru mau ikutan peduli?

----

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline