Lihat ke Halaman Asli

Tips Agar Tidak Tertipu Saat Belanja Online [Dari Pengalaman Sendiri]

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang segar, tema pagi ini akan saya share sedikit tips agar tidak mengalami penipuan di dunia online. Wah temanya hot banget dan kelihatan nonjok. Apakah anda juga mengalaminya? JELAS. Namun lebih daripada itu, saya menuliskan bukan berarti saya emosi, namun cenderung pada kepedulian sesama. Sebab, baik di dunia online maupun offline, ada orang jahat, namun disana juga sama banyak pedagang yang jujur dan tulus hati menservis customernya dengan sebaik - baiknya.

Cerita kasus kena tipu...[buat pengalaman]

Awalnya saya mencari tool tambahan guna semakin memantapkan salah satu hobby saya menjadi affiiate amazon. Biasa, langkah paling mudah, buka google, ketik kata kunci yang ingin dicari kemudian kita pilih link website yang muncul di sana. Saya pun melakukannya lalu menuju link yang sudah tertera, spesifiknya mengarah ke thread sebuah lapak dari forum jual beli Kas*us (pasca sms panjang penagihan dengan saya, threadnya udah dia hapus).

Saya baca penawaran tool'snya, wah keren sekali [1]. Lalu saya coba SMS ke nomor yang tertera, wah ada jawaban. Langsung saya respon balik sampai proses saya minta sample, sample bagus [2], kemudian sampai saya transferkan sejumlah uangnya. Terus terang, Sofware yang ditawarkan adalah Sofware Gmail Creator alias tools pembuat email gmail yang dia claim bisa bikin 2000 email gmail dalam 1 jam atau yang semakna itu.

Agak lama, saya nyadar juga, "Kayaknya nggak logis deh, tools keren begitu harganya 'agak murah', jangan-jangan ini tipuan" [3]. Benar sekali, saya cek hasil email gmailnya, memang benar bisa jadi banyak email, namun itu bukan email gmail yang benar -benar bisa digunakan. Itu hanya list emailnya banyak namun ujung-ujungnya cuman satu email aja. So, alat itu nggak berjalan sejauh seperti yang aku harapkan.

Saya kontak ulang, dia bilang mau menyempurnakan toolsnya. Saya tidak melihat itikad baik, saya meminta refund (minta duitku di balikin) [4], eh dianya nggak ada jawaban. Saya SMS berkali kali, masuk sih, cuman nggak ada jawaban. Mana sejauh ini sofwarenya nggak dikirim juga. Yasud, ya sudahlah (buat bahan belajar).

Selalu ada penipu, Ibarat dua sisi keping uang koin

Kisah cerita ditipu saat transaksi di internet ternyata bukan saya saja, masih banyak lagi sampai ada grup facebook yang khusus membahas Daftar Hitam Penipuan Bisni Online, ada grup yang cukup ketat menyeleksi siapa yang boleh jualan di grupnya, sampai muncul aneka forum diskusi yang disitu bisa kita dapatkan informasi mengenai 'kecurigaan' aneka bentuk dagangan sampai skema bisnis online yang menjanjikan aneka keuntungan instan.


Public internet yang memang concern dengan perkembangan dunia internet marketing terus memantau dan mengamati sepak terjang para penipu mulai dari 'sistem yang dia pakai', kemiripan akun yang digunakan, gaya bahasa yang diambil, sampai konfirmasi aneka testimoni langsung dari para ahli yang 'dipalsukan' telah memberikan testimoni di websitenya.

Di sisi lain, ya perlu saya tegaskan banyak temen-temen blogger, ownert toko online, OL facebook Shop yang saya kenal baik dengan mata kepala saya sendiri bahwa mereka memiliki integritas yang baik dalam berjualan online maupun menjalankan bisnis di internet. Mereka benar - benar menjaga para kliennya serta mutu produk-produknya yang bahkan sampai sering kali dengan upaya yang keras itu masih juga mendapatkan cibiran dari klien ketika ada force major (kejadian yang tidak dikehendaki) sehingga barang telat di kirim (padahal biasanya juga penjual yang bagus, akan confirm keterlambatan pengiriman ke klien).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline