Oleh Anjrah Lelono Broto *)
Brantas masih coklat,
masai bibir kelu berujar
; Aku sadar,
saat kita masih melenggang tanya menumpah salah
pada balatentara Tartar, pedagang Parsi-Gujarat, bandit kompeni,
kate-kate Matahari Terbit, atau sanak-kerabat.
Sama artinya, kita sedang memahat prasasti pengingkaran.
Ingkar akan kegemaran meringkih simbah-buyut
yang bersuka senantiasa dalam sengkarut
demi sejengkal perdikan di tepiku.
Brantas sedang coklat,
senandung kidung purba mengurai
;Meratapi masa lalu mungkin keniscayaan tak berbaju,
menggigil dalam kutuk, mempertanyakan kekejaman Tuhan,
tak berjeda mencumbu alun Brantas berselendang dosa pertama
(aku takut, katamu Brantas)
Brantas dalam coklat,
tak sudi jujur mengakui
;saat ini bukan kala hari untuk meratapi
ada tiadanya peradaban di tepi Brantas.
saat ini adalah kala hari terbujur kakunya sejarah
ada, tiada, tumbuh, udzur adalah petilan skenario lugu
di papan tulis, membisu.
Brantas kian coklat,
sendat putus asa mimpi
:harap akan hantaran sejarah tuju tahta fitrah berada pengabdian manusia
yang menguntum, mengelopak, nuli mewangi.
tinggal menjadi isi kitab-kitab kuno yang menghuni museum jarang terendus,
menunggu dalam pasti,
dicuri, dibeli, atau hanyut dalam debur Brantas hingga tak mampu lagi
bersaksi.
Brantas dalam pigura coklat,
tersenyum dibalik gincu murahan
;Kau tawar aku berapa kala hari ini?
Mojokerto, 22 Agustus 2010
BIODATA PENULIS
Nama : Anjrah Lelono Broto
Lahir : Jombang, 03 Juli 1979
Alamat : Dsn Jarak, Ds. Jarakkulon No.08 RT 10 RW II, Kec. Jogoroto, Kabupaten Jombang (61485) Telp. (0321) 5181694. HP. 08563461696
Pendidikan : Alumnus Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Jombang.
Kegiatan :
-. menulis esai, cerpen, serta puisi di sejumlah media masa lokal dan nasional (baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Jawa), seperti SURYA, Surabaya Pagi, Harian Umum Pelita, Banjarmasin Post, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Wawasan, Harian Bhirawa, Radar Surabaya, Radar Mojokerto, Kabar Indonesia, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Jurnal Sastra dan Budaya JOMBANGANA, dll.
-. Menjadi penggagas Lembaga Baca-Tulis Indonesia (LBTI), lembaga pendidikan nir laba yang berbasis peserta didik.
-. Sekarang aktif berkesenian dan berkebudayaan di Teater Kopi Hitam Indonesia, dan menjabat sebagai Bendahara Komite Sastra Dewan Kesenian Jombang (DeKaJo),
KARYA-KARYA
Pribadi :
- Syukuran (kumpulan naskah monolog, 1998).
- Lelaki Terbuang (saduran naskah teater Perampok, 1998).
- Blossom In The Wind (saduran naskah teater, 1999).
- Melati di Sanggul Mama (antologi puisi, 2001)
- Lilih (antologi geguritan, 2004).
- Negeri Di Angan (antologi esay, 2008).
- Esem Ligan Randha Jombang (antologi geguritan, 2010).
Bersama :
- PESTA PENYAIR, Antologi Puisi Jatim 2010, terbitan Dewan Kesenian Jawa Timur.
- PASEWAKAN, Antologi Cerkak dan Geguritan, terbitan Kongres Sastra Jawa III/PSJB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H