Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Masih Mempuisikan Kita

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin bisa lagi menulis puisi. Sebab, di haribaannya
membumi kata sapa sendiri. Tanpa apa-apa. Tanpa apa-apa.

Bersama puisi, pernah kita sama memuja belahan dada-Nya
dan menikmati susu surgawi yang mengalir ikhlas penuh belas. Meski
tangan-tangan kita terlalu lelah dengan hasrat untuk menjabat,
menadah doa, apalagi berterima kasih.

Pun musim telah berputar-berganti. Lelaki yang dulu begitu
jumawa dengan kursinya juga telah melipat dagu
dan asyik menimang cucu juga istri baru. Tapi tak kutemu
baris-bait puisi mengerling lucu di imaji tanpa pintu.
Hingga kau terbujur ngilu di peraduan tanpa haru
puisi-puisiku. sementara, Tuhan masih setuju;

mempuisikan kita.

Di antara malaikat-malaikat-Nya,
juga iblis dajal-Nya.

_____________
Trowulan, 0.11 WIB, 29 November 2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline