Lihat ke Halaman Asli

#illridewithyou: “Muslim-Australia... Anda Tidak Berjalan Sendirian.”

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14186671761191702193

[caption id="attachment_359656" align="aligncenter" width="650" caption="Detik-Detik Pembebasan Sandera. Sumber: CNN"][/caption]

Drama teror boleh berakhir dan apresiasi besar pantas ditujukan pada satuan anti-teror Australia yang mengakhiri 15 jam penyanderaan di Lindt Cafe, Sydney. Namun tak tertutup kemungkinan berbagai konsekuensi negatif yang harus ditanggung komunitas Muslim-Australia setelahnya. Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Ketua Paramatta Islamic Cultural Association, Neil El Kadomi sempat berkomunikasi dengan polisi guna menjaga situasi supaya tidak memanas.

“Kami telah meminta anak-anak sepulang masjid untuk tidak berkeliaran sekitar Paramatta (Salah satu kawasan Suburban di Sydney) karena kejadian ini dipastikan akan menaikkan tensi ketegangan di sekitar lingkungan. Mereka harus langsung pulang ke rumah sehabis ibadah,” ujarnya.

Sebelumnya organisasi garis keras sayap kanan, Australian Defence League menggunakan laman Facebook untuk memprovokasi pendukungnya turun ke Lakemba, sebuah kawasan yang mayoritas dihuni oleh warga Muslim.

“Bila satu orang (tawanan) dilukai, kami memanggil segenap warga Australia untuk menuju ke Lakemba. Siapa yang siap?”

Namun dukungan moril melawan sentimen anti-Muslim mulai bermunculan. Sebuah hashtag #illridewithyou menjadi simbol dukungan populer dan meraih hampir 120,000 tweets. #illridewithyou secara harahiaf dapat diartikan sebagai “berkendara bersamamu.” Apa makna di balik gerakan ini?

Kampanye ini diinspirasi dari tindakan seorang wanita Sydney bernama Rachael Jacobs. Dalam status Facebook, ia berkisah mengenai pengalamannya bertemu dengan seorang wanita Muslim di sebuah kereta.

“Dan (sepertinya) wanita Muslim yang duduk di sampingku tengah membuka hijabnya secara diam-diam,” tulisnya.

“Saya berlari mengejarnya di stasiun kereta. Saya berkata ‘kenakanlah (hijab itu) lagi, saya akan berjalan bersamamu.’ Wanita Muslim tersebut langsung menangis dan memelukku selama semenit – lalu berjalan pergi.”

14186667342015662398



Kebetulan kisah tersebut dibaca oleh seorang editor televisi, Tessa Kum. Hatinya pun tergerak menulis tweet ini: “Bila anda pergi naik bus nomor 373 jurusan Coogee/Martin Place, sambil berbusana relijius, janganlah merasa aman sendirian: Saya akan berkendara bersamamu (I’ll ride with you).”

14186668112128928201



Ia lalu mengepos status kedua kali ini dengan hastag #illridewithyou. Dalam beberapa jam, kepopulerannya terbang tinggi di media sosial dan menjadi Trending Topic Dunia. Banyak pengguna Twitter lintas agama/kultur menawarkan diri untuk berkendara umum bersama umat Muslim supaya tidak merasa minder dan takut akan diskriminasi.

14186670271884589733

14186670732058811525



Renungan

Kepopuleran hashtag ini mengingatkan pada ucapan NSW Premier, Mike Bard siang ini. “Sydney tengah diuji namun pada akhirnya akan tetap menjadi komunitas yang kuat, demokratis dan beradab.” Lewat ujian ini, terlihat bahwa masih banyak warga Australia yang menjunjung nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme.

Kita bicara tentang sebuah negara di mana kebebasan beragama tidak cuma dibatasi menjadi 5 atau 6 buah agama resmi seperti sesosok negara yang kita kenal. Sydney seperti New York adalah kota di mana berbagai kepercayaan dan kultur seluruh dunia bertemu dalam satu wadah.

Perbedaan mengundang gesekan. Namun berdewasa dalam menerima perbedaan adalah suatu pilihan. #illridewithyou

Anda Mungkin Tertarik Baca:

1. Israel, Palestina, 1948 FAQ

2. Indonesia Punya Ahok, Australia Punya John So

3. Ahok Sudah Arogan...Juga Pengecut?

4. Kemerdekaan Indonesia "Earned" Atau "Given."

5. Ini Jawaban Ahok Bila Anak Istrinya Dibunuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline