Lihat ke Halaman Asli

Anjeli Pramudita Efendi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi|23107030021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Authentic Wedang Blangkon: Perpaduan Hangat Rempah dan Kearifan Lokal Khas Jogja

Diperbarui: 23 Juni 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi-  Wedang Blangkon Pak  Dudi 

Yogyakarta, sebuah kota yang sarat akan sejarah, budaya dan keramahannya,  bagaikan magnet yang tak henti menarik para wisatawan  dari berbagai penjuru nusantara.  Dijuluki sebagai Kota pelajar, kota budaya, Kota Wisata dan kota perjuangan, Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya.

Salah satu daya tarik utama di Yogyakarta adalah keterbukaan dan keramahan masyarakatnya. Orang-orang di Yogyakarta dikenal dengan sifatnya yang sopan, ramah dan selalu membantu sehingga pengunjung akan merasa diterima dan dihargai selama berada di Yogyakarta.

Yogyakarta terkenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya yang tak henti menawarkan pengalaman yang istimewa bagi para wisatawan. Yogyakarta atau Jogja bukan hanya sebuah kota namun juga sebuah oase budaya dan kuliner yang mempesona. Terletak di jantung pulau Jawa, Jogja menawarkan perpaduan yang unik antara tradisi Jawa yang kaya dan modernitas yang berkembang. Bagi para pecinta kuliner Jogja bagaikan surga dengan ragam hidangan yang lezat dan menggugah selera. Yogyakarta adalah kota yang menawarkan berbagai pengalaman wisata dari mulai sejarah dan budaya serta kekayaan alam yang mampu membuka para wisatawan hingga beragam jenis kuliner yang menggoda.

Di tengah hiruk pikuk modernisasi Jogja tak henti-hentinya memikat hati para pelancong dengan kekayaan budayanya yang mempesona salah satu warisan budaya yang tak boleh dilewatkan adalah  wedang blangkon. Salah satu tempat wedangan yang wajib di kunjungi adalah wedang blangkon yang merupakan satu-satunya wedang blangkon di Jogja yang terletak di Jl. Weling Raya Belakang No.17A, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpaduan rempah-rempah yang istimewa dan sentuhan budaya lokal menjadikan wedang blangkon lebih dari sekedar minuman hangat tetapi juga sebuah pengalaman yang mencerminkan identitas Jogja.

Wedang blangkon bukan hanya sekedar minuman pelepas dahaga minuman ini diracik dengan rempah-rempah pilihan seperti jahe, cengkeh, serai, kayu manis, kencur dan rempah-rempah lainnya yang menghasilkan aroma yang khas dan terasa hangat yang menyenangkan. Wedang blangkon dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meredakan flu, meningkatkan stamina dan menghangatkan tubuh.

sumber: dokumentasi pribadi- salah satu menu Wedang Blangkon

Wedang Blangkon adalah sebuah bisnis minuman yang berfokus pada rempah-rempah yang digunakan untuk kesehatan. Bisnis ini awal mulanya didirikan oleh Bapak Dudi dan Ibu Rina yang sudah berdiri sekitar 10 tahun. Awal mula dari bisnis ini yaitu semacam keinginan dari Pak Dudi untuk membuat wedang, sehingga akhirnya pak Dudi belajar membuat wedang dan berlatih dalam meracik wedang-wedangan yang menggunakan bahan-bahan dasar dari rempah-rempah. Rempah ini adalah salah satu warisan peninggalan dari zaman dahulu yang kemudian dikembangkan oleh Bapak Dudi.

Bapak Dudi dan Ibu Rina senang membuka bisnis blangkon yang bertujuan untuk membantu sesama dan melestarikan budaya warisan yang sudah turun untuk menurun melalui produk yang dijualnya wedang blangkon terdiri dua jenis ada yang wedang Seduh dan ada yang wedang kering . Untuk wedang kering biasanya dijual untuk orang orang di luar yogyakarta yang dapat dipesan melalui whatsapp, instagram dan tokopedia.

"Pengunjung disini biasanya adalah orang yang fanatik. Mereka mencoba lalu ternyata suka dan cocok maka mereka akan balik lagi" ucap Pak Dudi

Terdapat berbagai nama wedang salah satunya adalah wedang presiden dan wedang raja. Bidang Presiden memiliki komposisi jahe, temulawak, serai, jeruk nipis, gula aren, gula jawa dan aroma kayu manis. Manfaat dari wedang presiden ini sendiri adalah temulawak sebagai antioksidan yang berguna untuk daya tahan tubuh dan menambah nafsu makan. Sedangkan kunyit sebagai anti plasma dan antibiotik yang berguna untuk flu sedangkan jahe untuk menjaga imunitas tubuh. Dinamakan wedang presiden karena Bapak Dudi terinspirasi dari salah satu minuman kesukaan presiden Indonesia yaitu temulawak yang mana manfaat temulawak membuat tubuh kita selalu sehat dan selalu siap untuk bekerja dan blusukan kemana-mana seperti tugas presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline