Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan untuk Kaum Perempuan menurut R.A Kartini

Diperbarui: 26 November 2023   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting, dengan pendidikan kita mampu mengangkat derajat dan mengangkat martabat bangsa Indonesia dan pendidikan juga tidak terbatas pada jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan berhak memperoleh pendidikan. Suatu bangsa tidak akan maju apabila kaum perempuannya tidak berpendidikan. Perempuan bukanlah sosok yang akan menjadi saingan bagi kaum laki-laki tetapi mereka adalah pendukung yang akan bekerja sama dalam membangun sebuah bangsa yang besar. Pendidikan menurut R.A Kartini adalah sangat penting, perjuangan kartini yang memohon untuk diusahan pengajaran dan pendidikan anak perempuan karena ibu adalah pendidik yang pertama. Banyak yang salah mengartikan bukan untuk saingan laki-laki. Tapi agar wanita lebih cakap dan pandai dalam pendidikan anaknya, karena tugas mendidik anak paling pertama adalah dari perempuan.

R.A Kartini adalah sosok yang memandang penting akan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan khususnya hak dalam mendapatkan pendidikan. Beliau yakin bahwa perempuan yang memiliki pendidikan tinggi bukan untuk menyayingi laki-laki, namun perempuan bisa mendukung dan membantu dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia menjadi lebih baik. (Wahab, 2021)

R.A Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Beliau meninggal pada umur kurang lebih 25 tahun di Rembang, tepatnya pada tanggal 17 September 1904. Pemikiran R.A Kartini mengenai pendidikan perempuan terdapat pada buku yang ia tulis. Buku yang kartini tulis berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis Tot Lietht). Di dalam buku ini, kartini menuliskan tentang keinginannya untuk memperjuangkan kaum wanita pada saat itu agar mendapatkan pendidikan yang layak. (Widiarto, 2016).

Kartini banyak menceritakan berbagai kejadian dan pemikirannya terhadap perempuan melalui surat-surat yang ia kirim kepada sahabat-sahabatnya. Sebagian besar dari surat-suratnya berisi tentang pendapatnya mengenai perempuan yang mempunyai peran yang besar dalam memajukan peradaban dunia dan ketertarikannya dengan gerakan-gerakan emansipasi di Eropa. Di dalam suratnya, Kartini menceritakan keprihatinannya terhadap buta huruf yang dialami perempuan karena tidak tersedianya pendidikan yang tinggi dan pantas bagi perempuan.

Pendapat R.A Kartini mengenai kaum perempuan mempunyai andil besar dalam memajukan peradaban bangsa bukan hanya sekedar angan-angan kecil namun sebuah cita-cita besar R.A Kartini, sebab pendapat tersebut telah beliau sampaikan kepada semua sahabat-sahabatnya. (Rifa'I, 2011:59) antara lain sebagai berikut:

Kartini menyampaikan kepada Nyonya Van Kol bahwa pendidikan akan diberikan kepada kaum perempuan akan menjadikan bangsa Indonesia yang maju dan beradab. Menurutnya, bahwa perempuan yang berpendidikan mempunyai  pengaruh dalam perubahan dan pembangunan Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju. Beliau percaya bahwa  perempuan mampu bekerja sama dengan laki-laki. (Kartodirdjo, 1982).

Kartini menyampaikan kepada Tuan dan Nonya Anton. Apabila perempuan yang mempunyai pendidikan dimasukan kedalam pekerjaan maka Kartini percaya bahwa dengan kemampuan perempuan ikut akan berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan serta kemajuan bangsa Indonesia akan cepat tercapai.
Kartini menyampaikan kepada Nyonya Abendanon bahwa perempuan juga menjadi salah satu hal terpenting dalam peradaban, Kartini sangat yakin bahwa perempuan akan mempunyai dampak yang besar kearah yang positif untuk memajukan Indonesia. (Rifa'I, 2011).

Peran R.A Kartini dalam memajukan pendidikan di Indonesia adalah salah satu bukti kepeduliannya dan salah satu contoh kontribusi wanita yang dicetak dengan tinta emas dalam sejarah. Karena perempuan tidak diperbolehkan untuk mendapatkan pendidikan, dan perempuan hanya boleh menjadi ibu rumah tangga. Berawal dari masalah tersebut timbullah pemikiran-pemikiran R.A. Kartini dan beliau mendobrak kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut dengan mendirikan sekolah khusus wanita dan beliau juga membangun perpustakaan bagi anak-anak perempuan.

Konsep pendidikan R.A Kartini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuka pikiran masyarakat kearah modern. Pendidikan merupakan suatu langkah menuju peradaban yang maju, dimana laki-laki dan perempuan saling bekerjasama untuk membangun sebuah bangsa. Persamaan pendidikan adalah salah satu bentuk kebebasan kepada kaum perempuan. Kebebasan untuk berdiri sendiri, dan menjadi perempuan yang mandiri, menjadi perempuan yang tidak bergantung pada orang lain. (Pane, 2008).

Pendidikan perempuan menurut R.A Kartini ada lima konsep utama, yaitu sebagai berikut:
Dalam keluarga, perempuan merupakan pendidik pertama bagi anak yang akan menentukan  arah masa depan.
Perempuan juga memiliki peran dalam memajukan peradaban dunia.
Pendidikan memiliki peran dalam mendidik budi pekerti manusia memberi perumahan.
Pendidikan cinta tanah air juga diberikan kepada setiap masyarakat, khususnya generasi  muda. (Pratiwi 2021)

Faktor yang mendorong Kartini ingin memperjuangkan hak seorang perempuan karena yang pertama para wanita pada zaman itu tidak mendapatkan pendidikan yang layak sehingga wanita hanya menurut dan tak berfikiran maju yang hanya mengandalkan sebuah adat istiadat yang dianut oleh para kaum pribumi. Hal ini menjadi perhatian Kartini tentang ketidakadilan terhadap wanita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline