Lihat ke Halaman Asli

Kepergian Sang Guru

Diperbarui: 25 Desember 2023   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadratus Syaikh Mustafid Munawwir (1949-2022)

Mendung tebal terlihat di langit pondok. Hawa dingin menusuk tulang belulang. 

Senin itu jarum jam menunjukkan pukul 10.20, atas instruksi Bu Nyai – kegiatan belajar PP Darussalamah Krian dihentikan. Dengan mengenakan seragam putih, seluruh santri  berduyun-duyun menuju musholla lama. 

Berdasarkan informasi dari Ndalem yang berada di Rumah sakit bahwa kondisi Abah makin menurun. Ibu bersama Gus Faqih sebenarnya sudah bersiap-siap menuju Surabaya. Tapi beliau ngersaken saifian riyen. 

Saifi ini adalah hizib yang dianjurkan oleh Abah Yai. Selain sebagai media untuk depe2 (mendekatkan diri) kepada Allah. Hizib ini tokcer untuk segala urusan. 

Terdengar suara di depan kamar, rupanya Ust. Nur Mukmin. ‘Pak, diutus nderek saifi,’ 'Nggih,' jawabku. Saya pun langsung bergegas, meletakkan hizib di saku. Sambil mbatin, ‘yo nopo niki kondisinya Abah yai sakniki’ 

*** 

Di musholla rupanya sudah dipenuhi seluruh santri dan guru pondok. Dibarisan depan terdapat Abah Kholiq dan Abah Wahab. Kebetulan saya disamping kanan. Sebelum memulai, Abah Wahab bertanya, ‘Ping pinten niki pak,’. ‘monggo (nderek),’ jawab Abah Kholiq sambil mempersilahkan. ‘nopo ping sekawan doso ?,’ ‘Nek tiyange sakmenten, saget ngantos ashar,’ ujar Abah kholiq – lalu keduanya memilih opsi sampe dhuhur. Cukup tiga kali. 

Saya sempat ber-andai2, kalau benar dibaca sampe 41 kali. Mungkin jatah waktu Mbah Yai bisa ‘diperpanjang’ beberapa jam kemudian. 

Memang saifian pada momen itu tidak seperti biasanya. Sementara lantunan surat al qodar yang digemakan santri juga beda. Air mata santri tak terbendung. Ada pertautan hebat antara guru dan murid. 

Ndilalah, mantun saifian dan sholat dhuhur. Seakan ada isyarat dari alam semesta. Hujan lebat membasahi pondok. Tapi pandangan saya tertuju pada Pajero yang akan mengantarkan Ibu ke Surabaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline