Lihat ke Halaman Asli

anjar setyoko

Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan isi kepala yang susah untuk aku keluarkan kepada orang sekitar melalui lisan

Esensi Bersepeda Dulu, Kini dan Sienta Funbike Pop Up Playground

Diperbarui: 2 Desember 2016   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun mengantuk kami sudah datang mulai dari jam 04.00 Wib

Sepeda gunung adalah sepeda pertama yang pernah saya miliki. Sepeda tipe ini saya pilih karena cocok dipakai anak-anak dan tetap keren dipakai orang dewasa. Jika tinggi badan bertambah tinggal menaikkan sadel otomatis bisa langsung menyesuaikan.  Setiap pulang pergi sekolah dari SD sampai dengan SMA sepeda gunung setia menemani. Tidak hanya saya, beberapa kerabat dan teman pada tahun 2000-an menjadikan sepeda sebagai alat transportasi. Bahkan sampai jarak 30 Km, orang tua saya dulu masih ditempuh menggunakan sepeda.  Alasan mendasar adalah sepeda lebih hemat karena tidak perlu menggunakan bahan bakar. Meskipun sebenarnya jika ditelisik secara mendalam banyak manfaat bersepeda ditinjau dari sisi kesehatan dan lingkungan.

Cerita bersepeda dulu menjadi sebuah kenangan yang indah. Kini jarang sekali saya temui masyarakat yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Tidak mengherankan memang di zaman serba modern seperti sekarang. Kita semua seperti dikejar waktu untuk terus produktif. Memakai sepeda sangat dipertimbangkan efisiensi waktunya. Kecuali tempat kerja kita dekat dalam radius kurang dari 10 Km. Bersepeda pada masa sekarang sudah mengalami pergeseran menjadi sebuah aktivitas yang sifatnya murni olahraga dan komunitas.  

Beberapa orang membentuk sebuah komunitas untuk saling bertemu dan sharing. Selanjutnya merencanakan bersepeda bersama dalam kegiatan olahraga gowes bareng. Salah satu kegiatan yang menegaskan bahwa sepeda di masa sekarang sudah bergeser menjadi sebuah alat untuk berolahraga adalah funbike sienta pop up playground yang terselenggara di bilangan Bekasi utara tanggal 27 November 2016. Masyarakat yang mempunyai hobi sama berkumpul untuk menghidupkan kembali semangat bersepeda.

Kesempatan funbike sienta pop up playground menjadi waktu yang tepat bagi saya kembali mengingatat masa sekolah berangkat dengan sepeda. Kesempatan yang membuat saya keluar dari zona nyaman yang biasanya hanya di depan layar laptop. Kini bisa menikmati indahnya kenangan masa lalu. Pun demikian dengan 30 kompasianer lain,  kompasianer juga manusia yang butuh olahraga seperti pada funbike kali ini. Maklum kegiatan kompasiner sangat padat melebihi seorang jenderal. Dalam satu hari bisa menghasilkan beberapa tulisan. Tentu sesuatu hal yang sangat menyita waktu, jika aktivitas keseharian ini tidak diiringi dengan olah raga sudah dapat dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Tidak heran jika antusiasme kompasianer sangat besar. Meskipun terjadwal harus berangkat dari bentara budaya pukul 05.00 Wib. Para kompasianer sudah mulai berdatangan sejak jam 04.00 Wib. Rentang waktu ini adalah momen yang paling enak digunakan untuk berlayar ke pulau kapuk dan memeluk guling.

Ada yang belum mandi bahkan rela menunggu stasiun buka karena ingin mendapatkan KRL pertama diberangkatkan minggu itu. Semangat seperti ini yang jarang saya temui ketika ada acara coverage kompasiana biasanya. Saya sendiri sudah berangkat sejak jam 03.30 dari rumah untuk bertemu dengan para kompasiner lain. Kelihatan wajah-wajah ngantuk dengan kelopak mata atas dan bawah sesekali tertutup disertai kepala manggut-manggut.

Beberapa stand sudah siap disuguhkan untuk para peserta funbike sienta

panggung acara lengkap dengan alat music yang siap untuk menghibur

Sampai di Downtown parking area summarecon mall waktu menunjukkan jam 06.30. Cahaya fajar menyapa dan udara segar menerpa saya yang baru kali pertama menginjakkan kaki di Bekasi. Suasana ramai sudah terlihat dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang mengambil gambar di dekat mobil sienta, cek sepeda, melihat atraksi BMX atau cuma duduk-duduk menunggu start funbike dimulai. Beberapa stand sudah tertata rapi di lokasi acara itu. Bazaar, cek kesehatan, meja registrasi, pameran sepada beserta aksesorisnya sudah lengkap memanjakan mata peserta funbike. Musik semangat juga didengungkan dari tumpukan sound samping panggung yang didominasi warna putih dan orange seakan menggugah peserta funbike yang sesekali masih nguap.

Tua muda, laki-laki perempuan tumpah ruah di sini meramaikan akhir minggu di bulan November. Indikasi ini menunjukkan bahwa bersepeda adalah olahraga masif yang bisa dilakukan oleh semua kalangan. Sebelum sepeda dikayuh dan bendera start di kibarkan, Foto menjadi sebuah kebiasaan tidak pernah terlupa. Mengabadikan momen menjadi kegiatan rutin kompasianer jika sudah berkumpul di suatu acara seperti saat itu.

Komunitas Sepeda Fedtriot Bekasi

Beberapa biker yang terlihat beda dari jenis pakaian dan aksesoris nampaknya berkumpul di sudut lokasi acara. Nampaknya mereka adalah fedtriot sebuah komunitas biker dari Bekasi sedang melakukan briefing. Mereka akan mengawal kita dari mulai start sampai kembali lagi ke garis finish.

Begitu bendera start dikibarkan satu per satu sepeda di kayuh dari kaki para bikers. Kayuhan pertama semangat sekali. Satu, dua kali genjotan sepeda membuat saya berada di barisan paling depan rombongan yang menjadi pusat perhatian para peserta car free day kala itu. Komunitas Bekasi fedtriot sesekali memberi arahan kepada kita untuk tetap melewati jalur yang ditentukan dan tetap dalam rombongan. Sepanjang perjalanan para biker bisa melihat suasana masyarakat kota Bekasi yang menggunakan kesempatan car free day untuk berolahraga. Ada yang jogging, main sepatu roda, skateboard bahkan hanya duduk diam menikmati minggu pagi di Bekasi utara.

Sesaat sebelum start dimulai di downtown parking area summarecon Bekasi

Piramida terbalik salah satu landmark kota bekasi

Tanjakan fly over summarecon yang tidak terlalu curam tetapi memanjang

Landmark kota Bekasi yang biasa saya lihat di media menjadi rute yang telah dipilihkan oleh panitia. Piramida terbalik di summarecon menjadi area yang instagramable banget untuk mengambul gambar. Masuk ke fly over summarecon para peserta funbike sienta di hadapkan pada sebuah tanjakan yang tidak terlalu curam namun memanjang. Nafas mulai tersengal-sengal di pertengahan tanjakan. jika sudah sampai penghujung tanjakan akhirnya bisa merasakan turunan diiringi hembusan angin segar menerpa keringat yang terus bercucuran.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline