Lihat ke Halaman Asli

anjar setyoko

Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan isi kepala yang susah untuk aku keluarkan kepada orang sekitar melalui lisan

Akademi Menulis PLN Ciptakan Hubungan Humanis PLN dengan Masyarakat

Diperbarui: 28 April 2016   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Listrik Mati?? Suatu hal biasa di Indonesia. apalagi di luar kota Jakarta yang belum memiliki pasokan listrik yang memadai. Namun siapakah yang ada di benak anda ketika listrik mati atau ada pemadaman bergilir. PLN,.. Ya nama satu ini selalu melekat erat ketika ada listrik mati. Bagaikan putih telur dan kuning telur dalam satu cangkang. Bahkan saya pernah mengalami mati listrik di dalam kereta namun beberapa masyarakat bercanda sambil menyebut PLN.

Fenomena  ini  memang tidak salah karena sejatinya PLN adalah satu-satunya instansi yang menyediakan pasokan listrik di Indonesia. Jika ada sebuah gumaman atau sindiran halus mungkin itu wajar. Saya pun sering mengeluh jika ada pemadaman listrik. Namun yang membuat miris seringkali masyarakat mengkambinghitamkan PLN ketika ada pemadaman listrik. Fenomena ini membuat PLN sangat akrab di telinga saya sedari kecil. Jika ada listrik mati ya PLN yang disebut.

Ketika saya terdaftar sebagai undangan akademi menulis PLN saya sangat antusias sekali karena saya sudah membawa fakta menarik itu. mengikuti acara PLN sudah seperti membangunkan ingatan saya. 10 tahun yang lalu. Saya dengan ibu setiap bulan harus pergi ke kantor PLN untuk membayar tagihan listrik sambil mengantre di loket menunggu panggilan. Kini 25 April 2016, saya hadir sebagai undangan coverage akademi menulis PLN. Kantor PLN yang saya kunjungi kali ini berada di Usdiklat PLN jalan Letjend S. Parman Slipi Jakarta Barat. Lokasinya tidak terlalu jauh dari cempaka putih tempat saya tinggal. Hanya perlu perjalanan sekitar satu jam dengan motor.

Para Peserta Akademi Menulis PLN

img-20160425-084246-1461740310-114-121-134-214-572067897797732d07245a19.jpg

Quote yang Ada di Usdiklat PLN 

Memasuki gedung PLN saya menemui sebuah tulisan besar terpampang rapi di dinding gedung Usdiklat PLN. Sebuah quote bertuliskan leadership and corporate academy. Sebuah kata bermakna “Kepemimpinan dan Akademi Perusahaan.” Kata yang menujukkan fungsi gedung usdiklat sebagai lembaga PLN yang berfungsi untuk memberi pelatihan, bimbingan dan pelatihan bagi pegawai PLN. Seperti halnya tajuk acara yang diusung pada hari ini yaitu Akademi Menulis PLN.

Nampaknya saya terlalu dini sampai ke lokasi. Acara yang terjadwal dimulai jam 9. Saya sudah berada di lokasi sejak jam 8. Sambil menunggu acara dimulai saya sempatkan untuk bercengkrama dengan beberapa kompasianer sambil menyeruput secangkir kopi manis.  Tak lama menunggu satu per satu para kompasianer menunjukkan batang hidungnya. Jika pada acara coverage biasanya kita berkumpul dengan semua undangan kompasianer. Duduk mendengarkan seminar diteruskan dengan tanya jawab. Maka di coverage akademi menulis ini sedikit berbeda. Kita dibagi menjadi 3 kelompok besar yang nanti akan melihat presentasi check point dari 20 peserta akademi menulis.

img-20160425-085604-1461740384-114-121-134-214-57206cd18d7e61d712f7f39e.jpg

Bercengkrama dengan teman-teman Kompasianer

Akademi menulis PLN adalah satu langkah kongkrit PLN untuk mengubah persepsi negatif masyarakat tentang PLN. Sekarang PLN akan mengkombinasikan pendekatan langsung kepada masyarakat dengan memaksimalkan sebuah tulisan, foto dan video karya para pemagang untuk menjalankan fungsi humas di PLN. “Kami sangat menyadari dampak besar yang ditimbulkan dunia digital. Sebuah foto, video dan tulisan yang positif akan membangun korporasi PLN di era new media seperti sekarang ini. Terlebih wadah akademi menulis adalah kompasiana yang memiliki anggota sekitar 320.000.”  kata bapak Wisnu Satriono manajer pelatihan dan pengembangan human capital PLN ketika menyampaikan sambutan di depan para kompasianer.

Akademi menulis PLN adalah kandidat garda terdepan yang disiapkan oleh PLN demi membina hubungan yang humanis dengan masyarakat. Ke depan diharapkan para pemagang di akademi menulis ini mampu melaksanakan fungsi humas PLN menjadi suatu jembatan antara PLN dan masyarakat. Masyarakat bisa menyampaikan keluhan, aspirasi, atau pertanyaan melalui humas PLN

Peserta akademi menulis PLN merupakan seleksi dari pegawai PLN se-Nusantara. Sebelum acara magang di kompasiana selama 5 hari. Mereka sudah melewati seleksi melalui sebuah tulisan essay bertema “Komunikasi Publik”. 40 peserta yang sudah lolos seleksi essay akan menjalani serangkaian tes tulis dan publik speaking untuk kemudian disaring menjadi 20 orang yang mengikuti acara pemagangan di gedung kompasiana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline