Indonesia terkenal sebagai negara maritim. Dimana, luas wilayah perairan di Indonesia lebih luas daripada luas daratannya. Pulang yang terbentuk diantara laut-laut di Indonesia menggambarkan bahwa daratannya terlihat kecil, sedangkan perairannya terlihat luas atau lebih banyak daripada daratannya. Indonesia memiliki luas wilayah lautan adalah 5,9 juta km2 dan sisanya dari 7,81 juta km2 luas wilayah Indonesia, adalah daratan (UNCLOS, 1982). Dapat dilihat dari luas tersebut, benar bahwa lautan Indonesia itu luas. Luas daratannya pun terpisah pisah oleh lautan, bukan merupakan satu kesatuan di daratan yang sama. Banyaknya daratan itu membentuk sebuah pulau sehingga dinamakan negara kepulauan.
Melihat luas wilayah perairan Indonesia yang luas tetapi pemanfaatan sumber daya yang ada tidak secara optimal, menimbulkan banyak pertanyaan dibenak masyarakat. Diketahui bahwa banyak biota laut yang bisa dimanfaatkan untuk bahan pangan maupun yang lainnya. Tetapi masih banyak didapati bahwa Indonesia masih banyak import sumber daya kelautan dari luar negri. Diketahu sumber dari Jurnal Ilmiah Platax, bahwa Indonesia memiliki 6,4 juta ton sumber daya kelautan pertahunnya.dari data tersebut seharusnya menjadi surga, buat orang Indonesia. Kekayaan yang melimpah, tetapi pengelolaan yang kurang optimal harus segera diperbaiki. Kesadaran akan semua itu harus timbul dibenak setiap Warga Negara Indonesia.
SDM Indonesia yang masih rendah menjadi alasan, mengapa sumber daya kelautan di Indonesia kurang dimanfaatkan dengan baik bahkan bijak. Banyak sekali kejadian dimana penangkapan ikan yang belum layak panen membuat kerusakan biota laut. Terumbu karang yang rusak akibat alat pemutas ikan juga begitu menggangu pemanfaatan sumber daya kelautan secara optimal. Sumber daya yang melimpah jika tidak diikuti dengan tindakan menjaga, maka akan punah secara perlahan. Laut di Indonesia tanggung jawab semua warga negara, jika belum bisa bertanggung jawab.
Maka terjawab sudah bagaimana pemanfaatan sumber daya kelautan di Indonesia. Oknum-oknum tersebut harus ditindak lanjuti oleh hukum. Berdasarkan berita dari CNN Indonesia, 2021 Peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wulan Koagouw dan beberapa peneliti lainnya menemukan sejumlah kandungan paracetamol dengan konsentrasi tinggi di dua wilayah perairan Jakarta yakni Ancol dan Angke. Dari berita tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak oknum yang berusaha untuk merusakan ekosistem perairan, baik itu disengaja maupun tidak.
Kini banyak gerakan-gerakan yang mencanangkan pemulihan ekosistem perairan yang rusak akibat ulah manusia itu sendiri. Mulai dari gerakan seribu terumbu karang, hingga larangan-larangan penggunahan pukat harimau di laut. Banyak upaya yang dilakukan oleh aktivis lingkungan, tetapi juga masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya setiap kecerobohan yang diperbuat. Seharusnya kini semua warga negara Indonesia mulai bergerak untuk membangun ekosistem laut yang kondusif dari ulah-ulah menyimpang yang merugikan ekositem perairan. Kini jika masyarakat tidak segera sadar akan kesalahannya, maka perairan Indonesia yang luas ini terlihat tidak memiliki begitu banyak manfaatnya untuk sumber daya kelautan yang dimiliki.
Sumber daya kelautan Indonesia sendiri terdiri dari, sumber daya perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, pertambangan, padang lamun dan energi dasar laut, pariwisata bahari, dan masih banyak lagi. Indonesia sendiri memiliki tingkat keragaman spesies padang lamun tertinggi di dunia, dengan luas 30.000-60.000 km2.
Padang lamun memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang paling tinggi di antara ekosistem lainnya seperti terumbu karang, rumput laut dan hutan mangrove. Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman terumbu karang tertinggi di dunia, maka dari itu kita bisa bergabung dengan Coral Triangle Initiative (CTI).
Hal itu menjadi potensi yang sangat tinggi bagi Indonesia. Negara-negara lain yang tergabung dalam kelompok ini adalah Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste. Selain potensi di bawah laut, di daratan juga terdapat hutan mangrove. Sedangkan, luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 33.000 km2, kurang lebih 21,7% dari total luasan hutan mangrove di dunia.
Sehingga dapat disimpulkan, upaya apa yang harus dilakukan untuk tetap melestarikan sumber daya kelautan di Indonesia yang memiliki laut sangat luas. tetapi juga tetap bisa memanfaatkan sumber daya kelautan secara optimal. Maka dari itu kita sebagai pemuda juga harus menjadi bagian dari upya tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan, yaitu (RPJMD, 2017-2022):
- Meningkatkan tata kelola sumber daya kelautan, termasuk upaya penataan ruang laut dan harmonisasinya
- Meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana di pesisir dan laut, termasuk penambahan luasan kawasan konservasi perairan dan penguatan kelembagaan serta efektivitas pengelolaannya
- Mengendalikan IUU fishing dan kegiatan yang merusak di laut
- Menguatkan peran SDM dan iptek kelautan serta budaya maritim
- Meningkatkan produktivitas, optimalisasi kapasitas dan kontinuitas produksi perikanan, termasuk alokasi yang proporsional antara stok sumber daya ikan, serta penyediaan dan pengembangan teknologi penangkapan ikan yang efisien dan ramah lingkungan.
CNN Indonesia. 2021. Laut Jakarta Tercemar Paracetamol dan Konsentrasi Tinggi. 2 Oktober. Jakarta.