Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

India berhasil menghubungkan dua pesawat ruang angkasa kecil dalam 'docking' antariksa

Diperbarui: 3 Februari 2025   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

India berhasil menggabungkan dua kendaraan antariksa. | Sumber: VOA

Oleh Veeramalla Anjaiah

Dunia terus bergerak maju dan India memimpin dalam perkembangannya. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berhasil melakukan docking antariksa untuk pertama kalinya, menghubungkan dua wahana antariksa kecil di luar angkasa. Peristiwa ini, selain menjadi pencapaian teknologi yang luar biasa bagi negara, juga membawa dimensi sosial yang lebih besar karena keterbukaan India terhadap antariksa merupakan harapan bagi 1,4 miliar orang menuju masa depan yang lebih baik, lapor jurnal Eurasia Review.

Teknologi sangat penting bagi ambisi masa depan India untuk membangun stasiun luar angkasa dan mengirim seseorang ke bulan. Misi yang disebut SpaDeX (singkatan dari Space Docking Experiment) itu diluncurkan dari landasan peluncuran Sriharikota di India selatan pada tanggal 30 Desember lalu. Kedua wahana antariksa tersebut, yang diluncurkan dengan satu roket, terpisah di luar angkasa. Prosedur penambatan, yang awalnya dijadwalkan pada 7 Januari, telah dijadwalkan ulang beberapa kali. Pada 16 Januari 2025, ISRO mengumumkan bahwa mereka telah mencetak sejarah, karena telah menjadi negara keempat yang menambatkan wahana antariksa di orbit.

Perdana Menteri Narendra Modi sedang berada di kantor ISRO di Bengaluru saat para ilmuwan sedang melakukan pengujian tersebut.

"Ini adalah sebuah tonggak penting bagi misi luar angkasa ambisius India di tahun-tahun mendatang," tulisnya kemudian di X.

Menteri Persatuan Sains dan Teknologi Jitendra Singh mengungkapkan rasa lega bahwa docking akhirnya terlaksana. Dua wahana antariksa di SpaDeX diberi nama SDX01 atau Chaser dan SDX02 atau Target. Masing-masing berbobot sekitar 220 kg dan sejak diluncurkan, mereka telah melakukan perjalanan melalui ruang angkasa dengan kecepatan yang dipilih dengan cermat.

"Mereka dilontarkan ke luar angkasa bersama-sama, tetapi pada saat terpisah, mereka ditempatkan pada kecepatan yang berbeda untuk memungkinkan mereka menciptakan jarak 10-20 kilometer di antara keduanya," lapor Eurasia Review mengutip Mila Mitra, mantan ilmuwan NASA dan salah satu pendiri perusahaan pendidikan luar angkasa Stem and Space yang berpusat di Delhi.

"Selama proses docking, para ilmuwan mengarahkan mereka untuk memperpendek jarak tersebut, sehingga memungkinkan mereka untuk bergabung," tambahnya.

India pada tanggal 16 Januari menjadi negara keempat yang berhasil melakukan docking tanpa awak di luar angkasa, sebuah prestasi yang dipandang penting untuk misi masa depan karena New Delhi memperkuat posisinya sebagai kekuatan luar angkasa global, ungkap situs berita CNN.

Amerika Serikat, Rusia dan China merupakan negara lain yang telah mengembangkan dan menguji kemampuan docking tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline