Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Ketidakpuasan Meningkat di Kalangan Pashtun di Pakistan

Diperbarui: 22 April 2024   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin Gerakan Pashtun Tahafuz Manzoor Pashteen. | Sumber: organiser.org 

Oleh Veeramalla Anjaiah

Keterasingan menyeluruh dan total terhadap suku Pashtun yang tinggal di Pakistan merupakan ancaman besar bagi Pakistan. Dulunya dipandang sebagai sekutu terdekat Punjabi di Pakistan, Pashtun kini menghadapi deportasi dan penghinaan hingga tidak bisa kembali lagi. Angkatan Darat Pakistan yang dulunya mereka layani dengan penuh kebanggaan, telah menjadi musuh, demikian yang dilaporkan surat kabar Asian Lite baru-baru ini.

Pashtun adalah orang-orang nomaden dan pastoral yang tinggal di Pakistan barat laut dan Afghanistan selatan dan timur. Diperkirakan terdapat 350-400 suku dan klan Pashtun di kedua negara. Mereka adalah kelompok etnis terbesar kedua di Pakistan (25 persen populasi) dan salah satu kelompok etnis terbesar di Afghanistan (47 persen populasi).

Taktik tentara terhadap Pashtun mendapat sorotan.

"Kembali ke keterasingan Pashtun, dapat disebutkan bahwa saat ini mereka perlu membawa dokumen perjalanan khusus untuk melintasi perbatasan yang dulunya merupakan zona pergerakan bebas. Banyak orang Pashtun berbagi harta benda mereka; dan keluarga-keluarga tinggal di kedua sisi Jalur Durand tanpa masalah apa pun. Perdagangan melintasi perbatasan normal. Sekarang semua itu telah berubah secara permanen karena Angkatan Darat Pakistan dan negaranya percaya bahwa Pashtun tidak lagi dapat dipercaya sehingga pagar telah dibangun di sepanjang Jalur Durand atas nama keamanan," tulis Sakariya Kareem, seorang akademisi, beberapa waktu lalu di surat kabar Asian Lite.

Gerakan Pashtun Tahafuz (PTM) yang dibentuk pada tahun 2016 telah menyuarakan suara warga Pashtun. Ketua PTM Manzoor Pashteen telah mengumpulkan semua Pashtun di bawah satu spanduk.

Pashteen mengatakan bahwa tentara Pakistan dan para jenderalnya adalah pengkhianat yang tidak mengikuti konstitusi Pakistan atau aturan-aturan yang ditetapkan oleh Islam.

"Jangan paksa kami berkonflik. Jenderal militer Pakistan adalah pengkhianat yang tidak mengikuti konstitusi atau mengikuti Islam," kata Pashteen, menurut saluran berita CNN-News18.

"Ye jo dehshat-e-gardi hai, is ke peechey wardie hai! [Para pria berseragam mendukung teror]."

Menurut majalah berita India Today, unjuk rasa besar diselenggarakan oleh orang Pashtun pada bulan Agustus 2023 di depan Mahkamah Agung Islamabad.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline