Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

PBB Memuji India karena Mampu Mengangkat 415 Juta Orang Keluar dari Kemiskinan dalam 15 Tahun

Diperbarui: 10 November 2023   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah keluarga miskin di salah satu kampung di India. | Sumber: livemint.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Selama 15 tahun terakhir, total 415 juta orang keluar dari kemiskinan di India, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporannya baru-baru ini. Sebuah prestasi luar biasa yang dicapai oleh India dan terjadi pada tahun 2005/2006 hingga 2019/2021.

Menurut surat kabar Hindustan Times, pembaruan terkini Indeks Kemiskinan Multidimensi (MPI) global dirilis oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) serta Inisiatif Kemiskinan dan Pembangunan Manusia Oxford (OPHI) di Universitas Oxford.

Dikatakan bahwa 25 negara, termasuk India, berhasil mengurangi separuh nilai MPI global mereka dalam waktu 15 tahun, yang menunjukkan bahwa kemajuan pesat dapat dicapai.

Negara-negara tersebut antara lain Kamboja, China, Kongo, Honduras, India, Indonesia, Maroko, Serbia dan Vietnam.

"Yang patut dicatat, India mengalami penurunan kemiskinan yang luar biasa, dengan 415 juta orang keluar dari kemiskinan hanya dalam kurun waktu 15 tahun [2005/2006-2019/2021]," kata laporan PBB.

Pada tahun 2005/2006, sekitar 645 juta orang berada dalam kemiskinan multidimensi di India, dan jumlah ini menurun menjadi sekitar 370 juta pada tahun 2015/2016 dan 230 juta pada tahun 2019/2021.

Laporan tersebut mencatat bahwa kekurangan di semua indikator menurun di India, dan "negara bagian dan kelompok termiskin, termasuk anak-anak dan orang-orang dari kelompok kasta yang kurang beruntung, mengalami kemajuan absolut yang paling cepat."

Menurut laporan tersebut, penduduk miskin dan terdeprivasi secara multidimensi berdasarkan indikator gizi di India menurun dari 44,3 persen pada tahun 2005/2006 menjadi 11,8 persen pada tahun 2019/2021, dan angka kematian anak turun dari 4,5 persen menjadi 1,5 persen.

Jumlah penduduk miskin dan kekurangan bahan bakar untuk memasak turun dari 52,9 persen menjadi 13,9 persen, dan penduduk yang kekurangan sanitasi turun dari 50,4 persen pada tahun 2005/2006 menjadi 11,3 persen di tahun 2019/2021, menurut laporan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline