Oleh Veeramalla Anjaiah
Lebih banyak wanita memilih jurnalisme sebagai karier dibandingkan lebih dari 50 tahun yang lalu. Banyak dari mereka yang kini bersinar dalam profesi jurnalisme.
Komal Singh Minhas, seorang jurnalis yang berbasis di Jammu, telah menjadi jurnalis wanita pertama dari Jammu dan Kashmir (J&K) yang menerima penghargaan bergengsi "Bharat Ke Ammol"(India yang Tak Ternilai) baru-baru ini di Pusat Internasional Dr. Ambedkar, New Delhi.
Komal adalah Kepala Biro News18 India di Jammu. Ia menerima penghargaan untuk pekerjaan luar biasanya dalam meliput konferensi di Sidhra, Sunjwan, Poonch dan Rajouri meskipun sedang hamil.
"Bagi saya, saya sangat tertarik dengan pelaporan berita. Saya bersyukur telah dipilih untuk penghargaan bergengsi ini. Saya sekarang merasa termotivasi untuk berbuat lebih banyak lagi," lapor surat kabar harian Daily Excelsior mengutip perkataan Komal saat menerima penghargaan.
Menurut kantor berita ANI, "Bharat Ke Ammol" adalah penghargaan nasional satu-satunya yang diberikan kepada tokoh-tokoh terkemuka di India yang tidak hanya unggul dalam bidang khusus mereka tetapi juga melayani masyarakat dan orang-orang yang kurang mampu.
Upacara penghargaan tersebut adalah inisiatif prestisius yang ditujukan untuk memberdayakan para visioner dan mendorong para inovator. Acara tersebut berfungsi sebagai simbol pengakuan dan penghargaan bagi individu serta organisasi yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat, budaya, seni, ilmu pengetahuan, bisnis, dan lainnya.
Komal Singh Minhas (kanan) sedang menerima penghargaan "Bharat Ke Ammol" di New Delhi. | Sumber: dailyexcelsior.com
Menurut surat kabar harian State Times, selain Komal, tokoh-tokoh terkemuka yang juga diberikan penghargaan "Bharat Ke Ammol" adalah Padmasree Vijay Kumar Shah (seorang Aktivis Sosial terkemuka), TS Rao (Bapak Vaksin), SM Khan (Direktur Jenderal Doordarshan, Berita), Komodor Udara Rashid Zafar Qureshi (veteran Kargil), Sunita Duggal MP Haryana, Mir Mohtesham (mantan peraih medali perak Mr. World) dan Chandrakala Padia (cendekiawan terkemuka).
"Bharat ke Anmol" mengidentifikasi nama-nama yang terlupakan yang pantas mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi mereka yang tak ternilai bagi masyarakat.