Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Warga Maroko Merayakan Penobatan Raja Mohammed VI ke-24 dengan Penuh Suka Cita di Jakarta

Diperbarui: 2 Agustus 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah. | Sumber: Veeramalla Anjaiah

Oleh Veeramalla Anjaiah

Warga Maroko yang tinggal di Indonesia dengan gembira memperingati hari perayaan 24 tahun Penobatan Raja Maroko Mohammed VI pada tanggal 31 Juli 2023 di Jakarta. Resepsi penuh warna diselenggarakan di kediaman Duta Besar Maroko di Jakarta.

Saat menyambut para tamu, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah mengatakan bahwa dengan merayakan Hari Tahta yang mulia setiap tahun, rakyat Maroko mengungkapkan ikatan cinta yang kuat dan keterikatan yang kuat kepada Yang Mulia Raja Mohammed VI. Raja adalah simbol bangsa dan penjamin persatuannya serta perancang kebangkitan Maroko modern.

"Saya mengapresiasi perasaan kuat yang menyatukan rakyat Indonesia dan Maroko. Persatuan ini tercermin dari ikatan perdamaian, persaudaraan, solidaritas dan penghormatan terhadap prinsip persatuan, kedaulatan nasional dan nilai-nilai bersama yang dimiliki dan diyakini oleh kedua negara kita untuk dunia yang lebih seimbang, sejahtera dan damai," kata Duta Besar Ouadia dalam sambutannya.

Maroko dan Indonesia adalah negara mayoritas Muslim dan memiliki hubungan dekat di antara mereka. Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1960. Sejak saat itu hubungan tersebut berkembang pesat. Indonesia memiliki kedutaan besarnya di Rabat.

"Kami pasti bergerak maju dengan kecepatan yang cepat dan mantap menuju kemitraan yang menjanjikan, terutama di bidang ekonomi, sektor industri dan ketahanan pangan yang menjadi minat negara kami," ujar Ouadia.

"Kita dapat bekerja sama di berbagai bidang, dengan memberikan kesempatan dan segala cara yang memungkinkan kepada pengusaha Indonesia dan Maroko untuk meningkatkan kemitraan yang menjanjikan ini."

Presiden pertama Indonesia Sukarno mengunjungi Maroko pada tahun 1960 untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.

Beberapa mahasiswa Indonesia pernah belajar di Maroko dan mereka berperan penting dalam persahabatan kedua negara.

Dengan populasi 37,86 juta orang dan produk domestik bruto (PDB) sebesar AS$138,46 miliar, Maroko adalah salah satu ekonomi terbesar di Afrika. Maroko sangat kaya akan fosfat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline