Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Ulama Sufi dari 16 Negara Berkumpul di Srinagar untuk Mempromosikan Perdamaian dan Persaudaraan

Diperbarui: 18 Januari 2023   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para peserta sedang mengikuti Konferensi Internasional tentang Sufisme dan Persaudaraan di Srinagar. | Sumber: awazthevoice.in

Veeramala Anjaiah

Ulama sufi dari 16 negara --- termasuk teolog, akademisi, pembuat kebijakan, cendekiawan Islam dan pakar internasional --- berdoa untuk perdamaian dan persaudaraan pada konferensi internasional tentang Sufisme dan Persaudaraan yang diadakan pada tanggall 5 Januari di Srinagar, India.

Saat berbicara sebagai tamu utama, Guru Sufi Turki Sheikh Esref Efendi, yang juga merupakan Institut Sufisme Perdamaian Dunia yang berbasis di Jerman, memuji India sebagai tempat meleburnya berbagai agama, tanah yang multibahasa dan multikultural. India menciptakan tanah yang menerima dan mengintegrasikan semua.

"Semua manusia adalah satu dan semua manusia adalah saudara dan saudari. Tuhan telah menciptakan manusia untuk menyebarkan pesan cinta dan perdamaian-Nya dan bahwa semua agama membawa kita ke keesaan Tuhan," lapor situs berita awazthevoice.in mengutip Esref seperti yang dikatakannya di konferensi.

Konferensi Internasional tentang Sufisme dan Persaudaraan diselenggarakan di Pusat Konvensi Internasional Sher-i-Kashmir di Srinagar oleh Suara untuk Perdamaian dan Keadilan, sebuah organisasi non-pemerintah terkenal di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) dari India.

Tujuan utama dari konferensi tersebut adalah untuk membangun kembali hubungan antara budaya Kashmir yang toleran dengan budaya India dan dunia yang lebih luas melalui ajaran spiritual Sufi. Konferensi ini ingin membangkitkan kembali Sufisme di Kashmir sebagai sarana untuk menciptakan perdamaian di Lembah Kashmir.

Kashmir telah menjadi hotspot konflik dan kekerasan selama beberapa dekade. Unsur-unsur ekstremis bekerja keras untuk merusak tradisi koeksistensi yang sangat mendasar dan lama dari berbagai komunitas, keharmonisan komunal dan persaudaraan yang membuat Kashmir dikenal.

Banyak cendekiawan dari Islam, Hindu, Sikh dan Budha ikut serta dalam konferensi tersebut.

"Tamu-tamu kami dari 16 negara berpartisipasi di sini. Ini adalah pertama kalinya Konferensi Tasawuf Internasional diadakan di tanah Kashmir. Dalam konferensi ini, kami telah memanggil para ulama, tidak hanya dari Islam tetapi dari komunitas Sikh, komunitas Buddhis dan komunitas Hindu. Kami juga telah memanggil Pandit Kashmir yang merupakan bagian integral dari Kashmir," kata Farooq Ganderbal, Presiden Suara untuk Perdamaian dan Keadilan, kepada kantor berita ANI baru-baru ini.

Ia mengatakan bahwa konferensi ini adalah pertanda dari perdamaian dan persaudaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline