Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Jasia Akhtar Bermain di Liga Utama Wanita Dhaka

Diperbarui: 19 Juni 2022   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jasia Akhtar | Sumber: Hindustan Times

Veeramalla Anjaiah

Siapa bilang seorang wanita Muslim tidak bisa bersinar dalam olahraga? Olahraga bukan lagi hanya ranah laki-laki. Hal ini dibuktikan oleh Jasia Akhtar, gadis desa dari Jammu and Kashmir (J&K), yang menjadi terkenal di dunia kriket.

Apa itu kriket?

Kriket adalah permainan pemukul-dan-bola internasional yang dimainkan antara dua tim yang terdiri dari 11 pemain masing-masing di lapangan di tengahnya adalah pitch berukuran 20 meter dengan wicket di setiap ujungnya, masing-masing terdiri dari dua bail yang diseimbangkan pada tiga stump.

Pemain kriket wanita bintang J&K, Jasia, bermain untuk Klub Olahraga Mohammedan di Liga Kriket Wanita Divisi Utama Dhaka lalu di Bangladesh, lapor situs web Greater Kashmir.

Jasia adalah pemukul wanita (batswoman) serta bowler tangan kanan. Ia adalah wanita Muslim Kashmir pertama yang terpilih untuk kamp kriket wanita nasional India pada tahun 2017.

Ia juga merupakan pemain kedua dari Kashmir yang menerima kehormatan tersebut. Pemain kriket pertamanya adalah Roopali Slathia dari J&K.

"Saya senang mengetahui bahwa setelah saya Jasia menjadi pemain kedua dari J&K yang mendapatkan panggilan kamp nasional. Ini bukan pencapaian kecil dan menjadi bagian dari kamp sebagai pemain dan pelatih, saya tahu apa artinya," kata pemain kriket wanita yang berbasis di Jammu yang menjadi Pelatih Roopali kepada Greater Kashmir.

"Ia memiliki bakat dan kemampuan untuk meraih prestasi besar dengan terpilih masuk tim nasional. Untuk mendapatkan nama di kamp India adalah langkah pertama dan saya yakin dia bisa masuk ke tim juga. Dia memiliki semua bakat dan kemampuan untuk melakukannya," tambahnya.

Jasia, 34, saat ini adalah kapten tim senior putri Rajasthan. Ia memulai karir kriketnya selama masa sekolahnya. Ia berhenti bermain kriket karena kurangnya fasilitas di daerahnya. Pada tahun 2013, pada usia 25, ia melanjutkan karirnya setelah pindah ke Punjab untuk bermain kriket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline