Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Perusahaan-perusahaan China Mengeksploitasi Pekerja Perkebunan Pisang yang Miskin di Laos

Diperbarui: 17 Desember 2021   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kebun pisang di Kabupaten Borikhan, provinsi Bolikhamxay, di Laos Tengah. | Sumber: Citizen journalist/RFA

Oleh Veeramalla Anjaiah

 

Ratusan pekerja di Laos baru-baru ini berhenti dari pekerjaan mereka di perkebunan pisang di masa sulit pandemi COVID-19.

Pada tanggal 13 Desember, Laos melaporkan 90,465 kasus COVID-19 dan 250 kematian. Perbatasan internasional telah ditutup dan dampak pandemic paling buruk terhadap ekonomi Laos. 

Mengapa orang-orang meninggalkan pekerjaan mereka? Apakah mereka mendapatkan pekerjaan lain yang lebih menguntungkan?

Media internasional, termasuk Radio Free Asia (RFA), telah mengungkapkan alasan mengejutkan atas tindakan mereka. 

Peta Laos | Sumber: Britannica 

Laos, anggota dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), adalah negara terkurung daratan (landlocked) yang berbatasan dengan Myanmar, China, Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Hampir 65 persen dari 7.42 juta orang di Laos tinggal di daerah pedesaan dan sebagian besar dari mereka sangat miskin. Pertanian adalah kelangsungan hidup bagi sebagian besar Laos.

Menurut laporan terbaru dari Asian Development Bank (ADB), sektor pertanian mempekerjakan 60 persen dari angkatan kerja Laos.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline