Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Kerusuhan Pecah di Kepulauan Solomon, Mengapa?

Diperbarui: 1 Desember 2021   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerusuhan terjadi di ibu kota Kepulauan Solomon, Honiara, Jumat (26/1/2021). Salah satu penyebab kerusuhan adalah konflik antara China Komunis dan Taiwan yang demokratis menyebar ke negara Kepulauan Solomon. Sumber: AFP PHOTO/CHARLEY PIRINGI via Kompas.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Apakah konflik antara China Komunis dan Taiwan yang demokratis menyebar ke negara Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan?

Sepertinya begitu jika kita melihat apa yang terjadi dari 24 hingga 26 November di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon.

Pada awalnya, ada protes rakyat terhadap pemerintah tetapi dengan cepat berbalik melawan orang China yang tinggal di Kepulauan Solomon.

Menurut surat kabar Solomon Star, banyak orang China dan keluarga-keluarga telah kehilangan segalanya dan juga kehilangan tempat tinggal setelah terjadinya penjarahan dan pembakaran toko-toko serta properti yang meluas minggu lalu.

Para perusuh membakar seluruh China Town di Honiara dan polisi menemukan tiga mayat pada hari Sabtu (27 November) di antara puing-puing.

Asosiasi China Kepulauan Solomon (SICA) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan dan penjarahan pada tanggal 28 November.

"SICA mengutuk, dalam istilah yang sekuat mungkin, penjarahan dan pembakaran toko dan properti yang tidak masuk akal yang telah membahayakan nyawa banyak individu serta keluarga yang tidak bersalah, termasuk penduduk asli Kepulauan Solomon. Banyak individu dan keluarga China telah kehilangan segalanya dan juga kehilangan tempat tinggal," kata SICA.

Australia, Fiji dan Papua Nugini mengerahkan polisi dan pasukan keamanan untuk memulihkan perdamaian di negara kepulauan tersebut. Situasi sekarang sudah kembali normal.

Mengapa orang China menjadi sasaran utama para perusuh?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline