Oleh Veeramalla Anjaiah
2 Desember telah menjadi hari yang penting bagi Laos sejak tahun 1975 karena di tanggal tersebut merupakan hari ulang tahun Republik Demokratik Rakyat Laos (Lao PDR) saat ini. Tahun ini, akan menjadi hari yang menyenangkan bagi masyarakat Laos.
All Nations Christian College
Kereta berkecepatan tinggi yang baru dibangun Lane Xang (1 juta gajah), yang menghubungkan Laos ke China, mulai beroperasi pada tanggal 2 Desember. Di masa lalu, Laos disebut sebagai Kerajaan Lane Xang.
Laos adalah negara yang terkurung daratan (land-locked) tanpa akses ke laut dan berbatasan darat dengan China, Thailand, Vietnam dan Kamboja. Dengan kereta baru ini, Laos akan menjadi negara yang terhubung dengan daratan.
Layanan kereta api akan dioperasikan oleh Laos-China Railway Co. Ltd., perusahaan bersama antara Laos dan China.
Kereta baru tersebut, menurut China State Railway Group, akan memiliki kecepatan maksimum 160 kilometer per jam dan 720 kursi. Kereta ini akan menempuh perjalanan sepanjang 414 kilometer dari Vientiane, ibu kota Laos, ke kota perbatasan China Jinghong hanya dalam tiga jam, mempersingkat perjalanan yang tadinya memakan waktu dua hari. Jarak 1,000 kilometer dari Vientiane ke Kunming, provinsi Yunnan di China, akan menjadi perjalanan semalam saja.
Kereta tersebut mungkin memperpendek jarak antara Laos dan China serta meningkatkan konektivitas, tetapi hal ini harus dibayar mahal oleh Laos yang miskin. Laos, salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, telah menjadi negara kurang berkembang (LDC) sejak tahun 1971.
Total biaya jalur kereta api baru ini mencapai rekor AS$6 miliar atau setara dengan 26 persen PDB Laos untuk satu proyek. Utang tersembunyi mengganggu banyak proyek pembangunan China di luar negeri, termasuk banyak di Asia. Tidak ada yang tahu biaya sebenarnya dari proyek-proyek China.