Usianya baru 21 tahun. Namanya Nazanin, seorang wanita Muslim Afghanistan dari desa Samar Qand, di provinsi Balkh di Afghanistan.
Pada tanggal 3 Agustus, ia ingin pergi ke kota Mazar-e-Sharif, kota terbesar keempat di Afghanistan sekaligus ibu kota Balkh. Ia meninggalkan rumahnya dengan mengenakan burqa, salah satu pakaian Islami. Ia sedang menunggu kendaraan di jalan.
Tiba-tiba, sekelompok militan Taliban datang dan dengan kejam menembak mati Nazanin.
"Wanita itu ditembak mati di desa Samar Qand, yang dikendalikan oleh Taliban," kata sebuah laporan oleh Radio Azadi di Afghanistan.
Apa kejahatan Nazanin?
Militan Taliban, yang mengaku sebagai Muslim radikal, membunuh wanita muda Muslim ini karena mengenakan pakaian ketat dan tidak didampingi kerabat laki-laki.
Setelah pembunuhan ini dilaporkan di media secara luas, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah tuduhan tersebut, yang telah dikonfirmasi oleh polisi, dan mengatakan bahwa Taliban sedang menyelidiki peristiwa pembunuhan 3 Agustus tersebut.
Sejak 1 Agustus, setidaknya 27 anak-anak dibunuh oleh militan Taliban.
"Afghanistan telah lama menjadi salah satu tempat terburuk di Bumi untuk menjadi anak-anak, tetapi dalam beberapa minggu terakhir dan, memang, 72 jam terakhir, sudah menjadi jauh lebih buruk," kata Samantha Mort dari Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) Afghanistan kepada BBC pada hari Selasa lalu.
Taliban terkenal karena membunuh wanita tak bersenjata, anak-anak dan orang tua sejak kelahirannya pada tahun 1994 di Pakistan.