Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Apakah China Teman atau Musuh ASEAN?

Diperbarui: 20 April 2021   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstran gabungan dari Filipina dan Vietnam melakukan aksi protes di depan Konsulat China di kota Makati, Filipina, beberapa tahun yang lalu. China menjadi ancaman besar bagi Filipina dan Vietnam di Laut China Selatan. | Sumber: Jose Del/Rappler

Oleh Veeramalla Anjaiah

Setelah 30 tahun menjalin hubungan yang erat, terutama hubungan ekonomi, dengan negara-negara ASEAN, China kini merasa bahwa ASEAN sangat bergantung padanya. Beijing telah menggunakan pengaruh ekonominya dalam bentuk perdagangan, investasi, bantuan, pinjaman dan wisatawan untuk mempengaruhi beberapa negara seperti Kamboja, Laos dan Myanmar.

China mampu memecah belah ASEAN, menggunakan tiga negara yang bergantung padanya ini dalam beberapa kesempatan. Benarkah ASEAN bergantung pada China atau sebaliknya?

Data ekonomi terkini menunjukkan tren yang baru. Mari kita lihat siapa yang bergantung pada siapa.

China ingin menggunakan kekuatan ekonominya untuk memaksa negara-negara ASEAN tertentu. Bisakah negara-negara ASEAN menggunakan hubungan ekonomi yang tumbuh untuk menjinakkan China yang agresif?  

Pada dasarnya, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 merupakan persatuan ekonomi dari 10 negara. Banyak ahli melihat organisasi ini sebagai organisasi yang lemah.

ASEAN ingin berada di kursi penggerak dalam masalah regional meskipun tidak memiliki kekuatan politik maupun militer untuk memainkan peran yang lebih besar dalam masalah regional. The ASEAN Way yang pada dasarnya melalui konsensus telah menjadi kelemahan ASEAN.

China adalah satu-satunya negara yang memanfaatkan semua kelemahan ASEAN sejak asosiasinya dengan kelompok tersebut pada tahun 1991 sebagai mitra wicara. Bahkan, tahun ini, China dan ASEAN merayakan 30 tahun persahabatan dan kerjasama mereka.

"Hubungan China-ASEAN telah tumbuh menjadi model yang paling sukses dan penuh semangat untuk kerjasama di Asia-Pasifik dan upaya teladan dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi seluruh umat manusia," kata Presiden China Xi Jinping tahun lalu.

Dalam waktu singkat, China telah muncul sebagai pemain penting di kawasan ASEAN, mulai dari mitra dialog penuh pada tahun 1996 hingga mitra strategis ASEAN pada tahun 2008. China dan ASEAN menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2002 untuk membentuk Area Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA), yang berlaku efektif pada tahun 2010.

Sejak tahun 2008 hingga 2020, China telah muncul sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun berturut-turut. Perdagangan, investasi dan kontak orang-ke-orang China dengan ASEAN telah berkembang pesat. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, ASEAN telah menjadi pasar terbesar bagi China dan mitra dagang terbesar di dunia pada tahun 2020.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline