Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Apakah Pakistan Teman atau Musuh Indonesia?

Diperbarui: 30 Desember 2020   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo (tengah) sedang berjalan di atas Kapal perang Indonesia KRI Imam Bonjol setelah memimpin rapat Kabinet terbatas di perairan di Laut Natuna, Kepulauan Riau, pada tahun 2017. Rapat itu membahas masalah klaimnya China di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia. Pakistan sekarang mendukung kebijakan China terhadap Laut China Selatan. | Sumber: The Jakarta Post/Kompas

Veeramalla Anjaiah

Pakistan dan Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 400 juta Muslim tinggal di kedua negara ini bersama-sama. Kedua negara tersebut tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Developing-8 (D-8) dan Gerakan Non-Blok (NAM).

Selama lebih dari tujuh dekade, kedua negara memelihara hubungan baik dan memperluas kerja sama bilateral ke banyak sektor.

Baru-baru ini, Pakistan, negara Asia Selatan dengan 223 juta penduduk, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, yang dapat merusak niat baik dan persahabatan antara Indonesia dan Pakistan.

Pada 1 Desember 2020, Presiden Pakistan Arif Alvi bertemu dengan Konsular  Negara dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe di Islamabad.

Dalam pertemuan ini Presiden Alvi mengeluarkan pernyataan kontroversial, yang diberitakan secara luas oleh media Pakistan dan China.

"Menjadikan Pakistan dan China sebagai ‘teman baik’, Dr. Alvi berkata bahwa Pakistan sangat berpegang pada Kebijakan Satu China dan mendukungnya dalam masalah Taiwan, Tibet, Xinjiang dan Laut China Selatan," surat kabar terkemuka Pakistan The Nation melaporkan.

Media China CGTN juga melaporkan tentang pernyataan Alvi.

“Memperhatikan bahwa Pakistan dan China adalah saudara dan mitra yang terkasih dengan persahabatan yang panjang, Alvi mengatakan Pakistan akan terus mendukung China dalam masalah yang terkait dengan Laut China Selatan, Taiwan, Xinjiang dan Tibet, dan negaranya berharap dapat bekerja sama dengan China untuk memperkuat kerjasama bilateral dalam pembangunan Koridor Ekonomi Pakistan-China dan sektor-sektor termasuk pertahanan dan keamanan,” lapor CGTN

Banyak orang Indonesia yang tidak menyadari implikasi dari pernyataan Alvi terhadap hubungan Pakistan dan Indonesia. Jika kita membaca pemberitaan media di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa adalah hal yang wajar antara dua negara sahabat seperti Pakistan dan China untuk saling mendukung dalam berbagai hal. Malah, hal tersebut bukan hal yang normal bagi Indonesia.

Pakistan secara terbuka mengatakan akan mendukung sikap China di Laut China Selatan (LCS). Apa artinya bagi Indonesia?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline