*Veeramalla Anjaiah
Dialog Shangri-La (SLD), sebuah KTT pertahanan utama di Asia, di Singapura tahun ini akan lebih menarik daripada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan tiga alasan berikut.
Yang pertama adalah bahwa menteri pertahanan nasional China akan menghadiri SLD untuk pertama kalinya dalam delapan tahun. Terakhir kali China mengirimkan menteri pertahanannya Jenderal Liang Guanglie (2008-2013) adalah pada tahun 2011.
Pada 2 Juni nanti, Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe diharapkan untuk berbicara mengenai peran China di kawasan Indo-Pasifik. Wei akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Michael Shanahan di sela-sela SLD.
Menurut penyelenggara SLD, Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Jenderal Wei akan menerima pertanyaan setelah pidatonya.
"Jenderal Wei Fenghe akan berbicara mengenai peran China di kawasan Indo-Pasifik pada waktu yang sangat penting bagi kawasan ini. Kehadirannya di Dialog memberikan kesempatan unik untuk hadir bersama dengan tokoh terkemuka dari PLA [Tentara Pembebasan Rakyat], " Direktur Jenderal IISS John Chipman mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Yang kedua, tentu saja, adalah masalah Laut China Selatan (SCS), salah satu jalur maritim tersibuk di dunia dan juga wilayah maritim yang paling diperebutkan.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, teka-teki SCS juga akan menjadi sorotan tahun ini karena semua penuntut, kecuali Taiwan, dan negara-negara besar akan hadir untuk membahas masalah ini di dalam SLD.
Panitia telah mengambil semua tindakan pencegahan untuk menghindari kekecewaan bagi Wei dengan tidak memasukkan masalah SCS di dalam agenda acara langsung.
Mereka bahkan telah mengatur jadwal ini (pada hari terakhir) sedemikian rupa untuk Wei sehingga ia akan berbicara setelah Shanahan agar ia dapat menanggapi semua kritik terhadap China.