Lihat ke Halaman Asli

Dalvin Steven

Positif Realistis

Tentang Manusia

Diperbarui: 1 Agustus 2018   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edition.cnn.com

Penulis berpikir, penulis merasa, penulis melihat, penulis menghadapi, dan penulis melakukan ...

Entah sudah berapa lama dunia ini ada. 2000 tahun setelah Masehi, dan beribu-ribu tahun sebelum Masehi. Entah pula berapa lama peradaban manusia ada. Hampir punah karena murka Allah, tapi Allah yang baik menyisakan Nuh sebagai manusia yang taat karena membangun bahtera dan akhirnya selamat. ratusan negara di dunia, miliaran orang yang saat ini masih hidup dan berjuang dengan tujuannya masing-masing. Berorientasi pada agama, studi, pekerjaan, jabatan, gaji, pengakuan diri, dan lain sebagainya. 

Masih banyak hal positif yang dilakukan manusia kepada sesamanya. Tapi, ada pula yang melakukan kekejaman kepada manusia lainnya. 1 hal yang menurut penulis perlu diperhatikan oleh tiap manusia saat ini adalah tentang amarah. 

Penulis berpikir, penulis merasa, penulis melihat, penulis menghadapi, dan penulis melakukan, bahwa hampir tiap hari, sebagian besar manusia penuh dengan amarah. Entah itu atas dasar gengsi, pengakuan diri, merasa disiksa, direndahkan, ditekan, dan lain sebagainya. Namun, masalah ini perlahan-lahan menjadi racun buat peradaban masa kini, dan mungkin dapat terbawa ke peradaban manusia kedepannya. 

Salah sedikit, marah, bercanda, marah, tidak sepaham, marah, tidak sesuai, marah, dan lain sebagainya. Emosi, amarah, jadi momok yang diam-diam pada akhirnya dipakai 'si Jahat' untuk menghancurkan relasi manusia dengan manusia bahkan relasi manusia dengan Tuhannya. 

Mari kawan, saudaraku, kita ingat, bahwa semua manusia adalah makhluk berdosa, sebelum Tuhan kita yang menyelamatkan. Kita adalah makhluk yang tak layak selamat, namun beroleh pengharapan karena Yang Kuasa. So, jangan lagi merendahkan satu sama lain. Jangan lagi memarahi, merasa diri lebih baik dan layak dibenarkan, jangan lagi menganggap orang lain yang salah sangat wajar dimarahi. No, kita semua sama. Ya, Manusia berdosa yang dilayakkan Allah.

Jaga hati, jaga emosi, jaga amarahmu. 

Untuk peradaban manusia yang lebih baik dan berkualitas kedepannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline