Lihat ke Halaman Asli

Peduli Covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Adakan Sosialisasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar di SDN Satriyan 02

Diperbarui: 1 November 2021   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang kelompok 93 sedang melakukan sosialisasi cuci tangan dengan gerak dan lagu di SD N Satriyan 02(30/10/2021)/dokpri

Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah (RDR) ke-77 UIN Walisongo Semarang melakukan kegiatan sosialisasi mencuci tangan yang baik dan benar dengan gerak dan lagu kepada siswa-siswi di SD N Satriyan 02, Desa Satriyan, Tersono, Batang. Sabtu, 30 Oktober 2021

Kegiatan ini diikuti oleh semua mahasiswa KKN yang berjumlah 15 yang tergabung dalam kelompok 93. Sosialisasi dilakukan setelah senam pagi bersama setelah itu semua siswa dikumpulkan untuk mengikuti sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. 

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menumbuhkan semangat kepada anak-anak untuk hidup bersih dan sehat di masa pandemi yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa upaya yang paling efektif dalam mencegah penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

Marisa Aminah salah satu Mahasiswa KKN kelompok 93 mengungkapkan bahwa langkah cuci tangan yang baik dan benar menurut standar WHO ada tujuh yaitu basuh telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, buku-buku jari, jempol diputar, kuku-kuku, dan pergelangan tangan, " Kita ajarkan kepada anak-anak tujuh langkah cuci tangan yang baik dan benar dengan gerak dan lagu, agar mudah dihafalkan dan juga menyenangkan bagi anak-anak", Ujarnya.

Dokumen pribadi

Bapak Fauzan salah satu guru di SD N Satriyan 02 mengatakan, "anak-anak sangat sulit jika diperintah untuk mencuci tangan, bahkan terkadang anak-anak hanya membasahi telapak tangan dengan air saja karena tidak ingin berlama-lama mencuci tangan,"Ujar Pak Fauzan. Jadi dengan adanya sosialisasi cuci tangan dengan menggunakan gerak dan lagu bisa menjadi solusi, anak-anak jadi mengetahui dan mudah menghafal, serta diharapkan selalu merealisasikannya.

Anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada anak-anak bahwa menjaga kebersihan itu sangatlah penting. Kelompok 93 berharap, agar anak-anak dapat melakukan dan melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah sehingga dapat terhindar dari penyakit yang menular serta merasakan nyaman pada masa pandemi seperti saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline