Lihat ke Halaman Asli

Hitam

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh aku takut
Menunggu malam berganti pagi
Sungguh aku kalut
Cemas menunggu musim semi
Hitam ini masih fana
Bagaimana hitam yang sesungguhnya
Bagaimana meretas kabut ketiadaan
Sungguh aku sungkan
Membayangkan kelam masa depan
Ratapan pilu tangis kekejaman
Ketika pengkhianatan terbalaskan
Suka kini duka masa depan
Terekam kisah di pita hitam
Sekali lagi ‘hitam’
Lalu mentari bukan lagi kawan
Mengiring kita menuju perhitungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline