Lihat ke Halaman Asli

Integritas Moral Prabowo dan Ical Cukup Rendah

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie dari Partai Golkar memiliki integritas moral yang relatif cukup rendah. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil survey Indo Barometer bekerjasama dengan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia yang dirilis kemarin. Dari hasil survey tersebut mengukur kapasitas calon presiden berdasarkan sepuluh aspek berbeda dengan skala penilaian 1 sampai 10. Hasilnya adalah, untuk aspek integritas moral, Prabowo hanya mendapatkan skor 6,69.

Nilai tersebut paling kecil jika dibandingkan dengan kesembilan aspek lainnya. Aspek lain yang diperoleh dalam hasil survey tersebut adalah dalam keterampilan berpolitik Prabowo dengan skor 7,21, penampilan 7,16, komunikasi politik 7,15, kepemimpinan 7,15, visioner 7,03, empati sosial 6,92, stabilitas emosi 6,86 dan integritas moral 6,69.

Begitu pula yang terjadi dengan hasil survey Ical, yaitu keterampilan politik 6,58, penampilan 6,56, komunikasi politik 6,51, ketegasan, kepemimpinan, dan intelektualitas 6,47, stabilitas emosi 6,45, visioner 6,29, dan empati sosial 6,04. Dari semua hasil survey Indo barometer tersebut kedua sosok calon presiden ini dapat dipastikan sangat rendah dari aspek integritas moralnya. Dan wajar jika hasil survey tersebut mengatakan demikian dan wajar.

Jika ditelaah kembali kedua tokoh tersebut sebenarnya memiliki masa kelam yang sangat luar biasa, bisa dikatakan Prabowo dikenal dengan julukan pembunuh berdarah dingin, kasus pelanggaran HAM berat di Timor-Timur menjadi sebuah sejarah kelam dimana masyarakat disana dibunuh secara keji oleh orang tersebut dengan mengatasnamakan penyelamatan negara.

Namun boleh dikatakan bahwa catatan sejarah kelam tersebut sebenarnya tidak akan tenggelam dimakan zaman, sebab rakyat kini telah berpikir lebih jauh mana sosok pemimpin yang baik dan mana sosok yang kurang bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Begitu pula terhadap sosok Aburizal Bakrie alias Ical, kasus lumpur Lapindo yang telah menenggelamkan perumahan penduduk Sidoarjo, Jawa Timur menjadi bukti kuat bahwa kasus tersebut tidak akan terlupakan oleh rakyat Indonesia. Bahkan lucunya lagi Golkar kerap menyanjung Ical yang berani berampati terhadap rakyat, namun tanpa kita ketahui berapa banyak orang, keluarga khususnya masyarakat Sidoarjo yang merasa kecewa bahwa rumahnya telah ditenggelamkan oleh Lumpur Lapindo tersebut. Bahkan dapat dikatakan banyak masyarakat kecewa dengan sikap Ical ini, seakan-akan beliau melupakan semua itu dan kini mencari simpati kepada rakyat Indonesia.

Kesimpulannya adalah melalui hasil survey tersebut merupakan sebuah kewajaran dan sebuah fakta yang terjadi bahwa elektabilitas moral kedua sosok tersebut memang terbukti negatif, bahkan jika dapat dibuktikan rakyat banyak yang merasa kecewa bahwa kedua tokoh tersebut kini mencari suara dengan bersimpati kepada rakyat dengan program-program pro rakyatnya. Padahal kita ketahui janji-janji manis yang telah dikatakan kedua tokoh tersebut sebenarnya adalah sebuah janji politik palsu.

Oleh sebab itulah kita sebagai rakyat untuk kedepannya memilih sosok pemimpin yang jujur yang bisa membawa aspirasi rakyatnya dan membawa Indonesia menjadi sebuah negara besar, jangan sampai kita memilih pemimpin asal-asalan saja tanpa memilah apakah sosok tersebut baik dan jujur, karena ada ungkapan yang mengatakan jangan pilih kucing dalam karung maksudnya adalah jangan sampai kita terlena dengan janji manis mereka dan pilihlah sosok pemimpin yang cerdas yang bisa membawa negara ini nyaman dan baik dimata dunia, serta dapat membawa rakyat Indonesia menjadi lebih sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline