Hai semuanya, aku Alifia Zahra. Teman-teman bisa memanggilku Fia. Aku sekolah di SMA 3 Lubuk Buaya.
Aku ingin menceritakan sebuah kisah. Yaitu tentang perjuanganku agar aku menjadi ketua osis.
Semuanya bermula ketika aku mendapatkan informasi tentang pendaftaran kandidat ketua osis. Aku mendapatkan informasi itu dari perbincangan beberapa teman ku.
"Eh, kalian tau nggak ges? Pendaftaran kandidat osis udah dibuka loh...."
"Serius, kira-kira dikelas kita ada nggak ya yang mau jadi kandidat?"
"Imposible itu mah, mana mungkin ada, yakali kalau ada, pasti langsung dihancurin mentalnya sama kelas a kalian tau sendiri kan banyak yang mau ikut dari kelas a. Kelas a yang terkenal dengan sebutan kelas unggul . Dan kita yang dikelas p kelas terakhir. "
" Iya ya kamu benar mana mungkin. "
" Ah permisi teman-teman, mau nanya apakah benar ada pendaftaran kandidat ketua osis? "Aku bertanya kepada mereka ditengah pembicaraan mereka.
" Iya Fia, memangnya kamu mau ikut? "tanya salah satu diantara mereka.
" Iya.,"jawabku.
" Serius Fia? Nanti kamu tertekan loh! "
" Iya! Aku ingin membuktikan kita yang walaupun bukan dikelas unggul bisa mengukur prestasi, "terangku pada mereka.
" Kami semua mendukungmu kalau begitu. Persyaratannya kamu buat visi dan misi serta program kerja. Kemudian kamu bawa foto 2x3 3buah latar merah, kemudian kamu serahkan aja ke ruang osis nanti, "
" Baiklah kalau begitu terima kasih ya, "ucapku.
Setelah mendengar perkataan mereka aku langsung ke ruang osis untuk menyerahkan foto. Sayangnya tiba disana,
" Wah, wah lihatlah murid kelas p ingin ikut pendaftaran? Waw, " ejekan dari Nina anak kelas a.
" Salahkah jika kelas p ikut pendaftaran?" tanyaku padanya.
"Waw, yang satu ini hebat juga,"kata Nina.
" Nina! Kamu itu anak juara umum mengapa sifat mu seperti itu! " tiba-tiba ada guru yang berbicara melerai kami.
Guru itu bernama buk Silvia. Guru Mapel ips sekaligus pembina osis.
" Pendaftaran ini untuk semua orang tidak peduli anak unggul atau tidak! " kata buk Silvia tegas.
" Terserah deh buk, "ucap Nina sambil memutarbalikkan matanya dn ia pergi menuju kelasnya.
"Yang sabar ya Fia, kamu bisa kok menjadi kandidat osis, kamu boleh minta tolong kepada ibuk agar kamu terpilih," ucap buk Silvia.
"Terima kasih banyak buk, mohon bantuannya," ucapku.
Esoknya aku dibantu buk Silvia untuk membuat visi dan misi.
"Fia, jika kamu memang niat menjadi ketua osis, maka kamu harus membuat visi dan misi yang dapat membuat orang-orang terpukau." terang buk Silvia.
Aku pun bersikeras memikirkan visi dan misi. Akhirnya kutemukan visinya yaitu menciptakan madrasah yang bermartabat dengan muridnya yang berperilaku elok. Dan dengan beberapa misi yang berkaitan.
" Eh murid p lagi ngapain nich? Buat visi misi ya? Heh visi dan misi kamu itu nggak bakal bisa mengalahkan aku." tiba-tiba Nina datang dengan ejekannya.
"Nina! Masuk ke kelasmu sekarang!" ucap buk Silvia.
"Cih,"
Ya begitulah setiap hari aku selalu dihina, dicemeeh, diejek oleh Nina. Tapi buk Silvia selalu mendukung dan mensupportku selalu. Dia bilang kita harus bersabar dan banyak berlatih agar bisa menang.