Kata orang, Tuhan tidak berjarak.
Bahkan lebih dekat dari urat nadi.
Bicara soal kuasa, tentu tidak ada tandingan.
Ia yang menciptakan, Ia pula yang memusnahkan.
Di balik proses itu, ada kasih sayang Tuhan yang beragam.
Ada berupa kebahagiaan, adapula cobaan yang dirasa terus berulang.
Apabila diberi kemampuan berpikir jernih, pasti ada keistimewaan dibalik ujian tersebut.
Jika boleh memilih, mungkin mayoritas manusia ingin diberi ujian kenikmatan daripada kesulitan.
Di sisi lain, apabila nikmat didapat, ujian pun terus mengikuti.
Di atas ketinggian, tidak ada salahnya kusampaikan salam.
Karena manusia umumnya berdoa menengadah ke langit. Maka, kuberharap di antara bumi dan langit. Semoga Tuhan hancurkan hati keserakahan orang dengan kesadaran. Semoga yang berjuang dalam kesulitan, diberi kemudahan. Semoga yang melawan sakit diberi kemenangan kesembuhan. Semoga yang terlewat diberi kesempatan.
Aku berharap langit yang bersih, kembali terukir di segala penjuru bumi.
Di antara bersihnya udara,
harapku untuk masyarakat dunia bisa kembali menghirup udara dengan anugerah yang semestinya.
Catatan di atas langit verona, Italia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H